“Jadi mulai dari pemerintah pusat sampai dengan daerah itu juga bersama-sama melakukan tindakan yang dapat mengurangi atau menurunkan penyebaran dari penyakit ini. Jadi sama seperti pada waktu kita kemarin menghadapi pandemi COVID-19, harus sama seriusnya,” urai Irene.
Hingga 2020 di Indonesia sebagian besar vaksin sudah disebarluaskan di antaranya mumps atau gondongan dan varicella atau cacar air meskipun belum termasuk dalam program vaksinasi dari Kementerian Kesehatan.
Sementara HFMD atau flu Singapura juga sudah ada vaksinnya, tetapi tidak meliputi seluruh virus yang menyebabkan flu Singapura tersebut.
Irene mengatakan saat ini infeksi penyakit yang paling diderita anak usia sekolah adalah gondongan dengan 6.000 kasus, flu Singapura sekitar 1.600 kasus dan cacar air.
“Memang sebaiknya segera dikejar vaksinasinya itu akan jauh lebih baik daripada tidak divaksin sama sekali. Kalau misalkan sudah divaksin tapi kok masih sakit juga, asalkan timing vaksinasinya tepat, saat antibodinya bagus atau naik, maka gejala klinisnya akan lebih ringan, bahkan tidak bergejala sama sekali dibandingkan mereka yang tidak divaksin,” ucapnya.
(dec/spt)