Logo Bloomberg Technoz

Perbaikan Smelter Freeport Butuh Rp1,5 T, Bisa Pulih Medio 2025

Dovana Hasiana
13 November 2024 11:20

Peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Setpres)
Peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Bloomberg Technoz, Jakarta Freeport-McMoRan Inc (FCX) melaporkan anak usahanya di Indonesia, PT Freeport Indonesia (PTFI), saat ini memperkirakan biaya perbaikan smelter katoda tembaga milik perseroan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur mencapai US$100 juta (atau setara Rp1,57 triliun asumsi kurs saat ini).

Sekadar catatan, peristiwa kebakaran terjadi di fasilitas pemisahan gas bersih atau gas cleaning plant di smelter katoda tembaga yang memiliki nilai investasi US$3,7 miliar atau hampir Rp60 triliun tersebut pada Senin, 14 Oktober 2024.

Dalam laporan kuartalannya ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat atau Securities and Exchange Commision (SEC), Freeport-McMoRan mengatakan estimasi biaya perbaikan tersebut didapatkan karena Freeport Indonesia telah menyelesaikan sebagian besar tinjauan kerusakan awal.

"Freeport Indonesia sudah menyelesaikan sebagian besar tinjauan kerusakan awal dan saat ini memperkirakan biaya perbaikan sekitar US$100 juta, yang diharapkan dapat diimbangi melalui program asuransi pemulihan dalam konstruksi," tulis Freeport-McMoRan, dikutip Rabu (13/11/2024). 

Peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Freeport-McMoRan melaporkan rencana perbaikan smelter katoda tembaga itu sedang berlangsung, termasuk pengadaan barang-barang dengan jangka waktu yang panjang.