“Kenapa strategis? Karena ikan sumber protein dan nutrisi yang mudah distribusikan, ini tantangan khas negara kepulauan apalagi di wilayah terpencil dan tidak terjangkau, karena umur simpan ikan kaleng lebih lama dari ikan segar,” tambah Dicky.
Walau begitu, Dicky juga mengingatkan terkait juga kadar garam dan pengawet yang tinggi di ikan kaleng. Sehingga hal ini harus menjadi catatan penting untuk pemerintah sebelum mendistribusikannya.
“Namun ada catatan, ikan kalengan berpotensi kadar garam dan pengawet yang tinggi ini yang harus diperhatikan, mitigasi dan meminimalisir. Terutama karena ini dikonsumsi anak-anak dalam jangka panjang sehingga penting memperhatikan jenis ikan kalengan yang dipilih dan proses pengolahannya,” ungkap Dicky.
(spt)