Logo Bloomberg Technoz

Reli Tembaga Bisa Mandek 2026, Bank Dunia Ramal Harga Drop 9%

Dovana Hasiana
13 November 2024 10:40

Pekerja menumpuk tembaga batangan./Bloomberg-Dhiraj Singh
Pekerja menumpuk tembaga batangan./Bloomberg-Dhiraj Singh

Bloomberg Technoz, Jakarta Harga tembaga, yang merupakan salah satu komoditas mineral logam andalan Indonesia, diproyeksikan turun 9% secara anual pada 2026 karena pertumbuhan pasokan yang lebih kuat.

Bank Dunia atau World Bank (WB) dalam laporan Commodity Market Outlok teranyarnya memaparkan penurunan harga bakal terjadi setelah proyeksi kenaikan 9% pada 2024 dan proyeksi pertumbuhan tipis 1% pada 2025, didukung oleh pertumbuhan permintaan yang stabil.

"Pada 2026, harga tembaga diproyeksikan turun sebesar 9% karena pertumbuhan pasokan yang lebih kuat. Namun, harga diperkirakan tetap lebih tinggi 50% di atas rata-rata periode 2015—2019 selama dua tahun ke depan," tulis tim peneliti Bank Dunia dalam laporannya, dikutip Rabu (13/11/2024).

Bank Dunia mencatat rerata harga tembaga berada di level US$8.444/ton pada Januari—Maret 2024. Harganya sempat menguat ke level US$9.751/ton pada April—Juni 2024 dan melemah ke level US$9.198/ton pada Juli—September 2024. 

Grafik Harga Tembaga yang kembali melejit. (Dok Bloomberg)

Menurut Bank Dunia, harga tembaga turun 6% secara quarter to quarter (qtq) pada kuartal III-2024 karena tanda-tanda perlambatan aktivitas industri di beberapa negara ekonomi utama, dengan kenaikan harga baru-baru ini yang didukung oleh langkah-langkah stimulus di China juga terbukti berumur pendek.