Bursa Asia Jatuh, Data Inflasi AS & Kebijakan Trump Jadi Fokus
News
13 November 2024 09:49
Winnie Hsu - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia jatuh ke level terendah dalam hampir dua bulan menjelang data inflasi AS yang dapat semakin meredupkan kepercayaan terhadap laju pemotongan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).
Indeks saham utama turun di Hong Kong, Tokyo, dan Sydney, dengan indeks regional mencapai level terendah sejak 19 September. Indeks Bloomberg Dollar Spot tetap stabil, sementara yen mendekati level kunci 155. Indeks Mata Uang Pasar Berkembang MSCI hampir menghapus seluruh kenaikan tahun ini.
Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun turun setelah melonjak 12 basis poin pada Selasa (12/11/2024), sementara imbal hasil Australia melonjak delapan basis poin pada Rabu (13/11/2024). Para trader kini memprediksi sekitar dua pemotongan suku bunga AS hingga bulan Juni, berbanding dengan hampir empat pemotongan yang diperkirakan pada awal pekan lalu.
Para investor memposisikan diri menjelang data inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu, yang diperkirakan menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) secara keseluruhan naik 0,2% untuk bulan keempat berturut-turut, sementara ukuran tahun-ke-tahun (year-over-year) diperkirakan akan mempercepat untuk pertama kalinya sejak Maret. Selain itu, para pengamat pasar memperkirakan kebijakan pajak dan tarif yang diusulkan oleh presiden terpilih AS, Donald Trump, akan semakin mendorong inflasi, dengan pilihan utama untuk jabatan pemerintahan yang menandakan sikap keras terhadap China.