Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan total cadangan bijih nikel mencapai 5,32 miliar ton dan cadangan logam nikel 56,11 juta ton per 2024, di mana Maluku Utara menjadi provinsi dengan jumlah cadangan yang paling banyak.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno memberikan perincian cadangan bijih nikel mencapai 5,32 miliar ton ini terdiri dari 60% saprolit dan 40% limonit. 

Saprolit merupakan nikel kadar tinggi dan banyak diolah melalui sistem rotary kiln electric furnace (RKEF). Nikel ini menghasilkan produk berupa nickel pig iron (NPI), feronikel (FeNi), atau nickel matte untuk bahan baku baja nirkarat alias stainless steel.

Sementara itu, limonit merupakan nikel kadar rendah yang umumnya diolah melalui sistem high pressure acid leaching (HPAL) untuk menghasilkan mixed hydroxide precipitate (MHP) yang dibutuhkan untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.

Blok Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) di fasilitas pengolahan nikel Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara./Bloomberg-Dimas Ardian

Dalam paparannya, Tri juga menjelaskan total sumber daya bijih nikel adalah 18,55 miliar ton dan total sumber daya logam nikel adalah 184,6 juta ton.

"Nikel itu secara nasional sumber daya ada 18,55 miliar ton, sedangkan cadangan itu untuk bijih sendiri ada 5,325 miliar, untuk [cadangan] logam ada 56 juta ton," ujar Tri dalam agenda rapat dengar pendapat dengan Komisi XII, dikutip Rabu (13/11/2024). 

Tri menjelaskan Maluku Utara memiliki cadangan bijih nikel dan logam nikel terbesar di Indonesia yakni masing-masing 1,86 miliar ton dan 19,09 juta ton. Sementara itu, sumber daya bijih dan logam nikel masing-masing sebesar 5,71 miliar ton dan 72,03 juta ton. 

Sulawesi Tenggara merupakan provinsi kedua dengan cadangan bijih dan logam nikel terbesar di Indonesia, yakni masing-masing 1,68 miliar ton dan 18,16 juta ton. Sementara, sumber daya bijih dan logam nikel masing-masing sebanyak 6,26 miliar ton dan 64,7 juta ton.

Sulawesi Tengah merupakan provinsi ketiga dengan cadangan bijih dan logam nikel terbesar di Indonesia, yakni masing-masing 805,22 juta ton dan 9,07 juta ton. Sementara, sumber daya bijih dan logam nikel masing-masing sebesar 3,04 miliar ton dan 32,54 juta ton.

Sebaran sumber daya nikel di Indonesia./dok. Kementerian ESDM

Peta Sumber Daya, Cadangan dan Izin Usaha Pertambangan Nikel RI 

Aceh 

  • Sumber daya bijih: 8,29 juta ton
  • Sumber daya logam: 59.738 ton
  • Cadangan bijih: -
  • Cadangan logam: -
  • Jumlah izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi: - 

Kalimantan Tengah  

  • Sumber daya bijih: 21,73 juta ton
  • Sumber daya logam: 275.327 ton
  • Cadangan bijih: 9,78 juta ton
  • Cadangan logam: 117.075 ton
  • Jumlah IUP operasi produksi: - 

Kalimantan Selatan 

  • Sumber daya bijih: 70,43 juta ton
  • Sumber daya logam: 518.190 ton
  • Cadangan bijih: 121,65 juta ton
  • Cadangan logam: 760.179 ton
  • Jumlah IUP operasi produksi: - 

Kalimantan Timur   

  • Sumber daya bijih: 1,2 juta ton
  • Sumber daya logam: 11.784 ton
  • Cadangan bijih: -
  • Cadangan logam: -
  • Jumlah IUP operasi produksi: - 

Sulawesi Selatan

  • Sumber daya bijih: 692,87 juta ton
  • Sumber daya logam: 6,18 juta ton
  • Cadangan bijih:  602,95 juta ton
  • Cadangan logam: 5,27 juta ton
  • Jumlah IUP operasi produksi: 10 

Sulawesi Tenggara 

  • Sumber daya bijih: 6,26 miliar ton
  • Sumber daya logam: 64,7 juta ton
  • Cadangan bijih: 1,68 miliar ton
  • Cadangan logam: 18,16 juta ton
  • Jumlah IUP operasi produksi: 175
  • Jumlah izin usaha pertambangan khusus (IUPK) eksplorasi: 1 

Papua

  • Sumber daya bijih: 358,24 juta ton
  • Sumber daya logam: 3,34 juta ton
  • Cadangan bijih: -   
  • Cadangan logam: -
  • Jumlah IUP operasi produksi: -
  • Jumlah kontrak karya (KK) eksplorasi: 1 

Papua Barat

  • Sumber daya bijih: 479,66 juta ton
  • Sumber daya logam: 4,93 juta ton
  • Cadangan bijih: 80,87 juta ton
  • Cadangan logam: 952.733 ton
  • Jumlah KK dan IUP operasi produksi: 2 

Maluku

  • Sumber daya bijih: 1,89 miliar ton
  • Sumber daya logam: -
  • Cadangan bijih: 147,81 juta ton
  • Cadangan logam: 2,68 juta ton
  • Jumlah IUP operasi produksi: 1 

Maluku Utara

  • Sumber daya bijih: 5,71 miliar ton
  • Sumber daya logam: 72,03 juta ton
  • Cadangan bijih: 1,86 miliar ton
  • Cadangan logam: 19,09 juta ton
  • Jumlah KK dan IUP operasi produksi: 54 

Sulawesi Tengah

  • Sumber daya bijih: 3,04 miliar ton
  • Sumber daya logam: 32,54 juta ton
  • Cadangan bijih: 805,22 juta ton
  • Cadangan logam: 9,07 juta ton
  • Jumlah KK dan IUP operasi produksi: 123+2 (bertampalan dengan Sulawesi Tenggara)

(dov/wdh)

No more pages