Bantuan yang akan di berikan berupa pembangunan hunian tetap (Huntap) rumah baru konvensional atau pembangunan rumah baru, dengan merujuk pada peraturan LKPP Nomor 13 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa dalam keadaan darurat.
Adapun teknologi yang digunakan berupa rumah pracetak yang dapat dibangun dengan panel RISHA atau RUSPIN. Selain itu juga bantuan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) di lingkungan perumahan meliputi jalan lingkungan, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, fasilitas umum skala perumahan dan distribusi air bersih.
"Anggarannya sudah ada pola yang baku dan sudah disiapkan dari negara. Kami juga mengajak pihak pihak swasta untuk bergotong royong dalam membantu warga yang terdampak melalui program perumahan, " kata Ara.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan hingga saat ini pengungsi yang tercatat sebanyak 11.553 orang di delapan titik pengungsian terpisah yakni enam titik di Kabupaten Flores Timur dan dua titik di Kabupaten Sikka.
"Arahan dari Wakil Presiden bahwa tenda pengungsian hendaknya di bedakan antara lansia dengan ibu hamil dan anak-anak agar pelayanan terhadap korban bencana terlayani dengan optimal," tuturnya.
(prc)