Bahkan sebelum kemenangan Trump, sudah ada keraguan mengenai kemampuan China untuk mencapai target pertumbuhan 5%, meskipun sudah ada beberapa putaran stimulus.
China tahun ini sangat bergantung pada ekspor untuk membantu mencapai target-target ekonominya, karena konsumsi domestik masih lesu di tengah ancaman deflasi dan krisis real estat yang berkepanjangan. Namun, upaya tersebut telah menimbulkan penolakan dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, serta pasar-pasar negara berkembang seperti Brasil.
“Kami percaya bahwa paket kebijakan untuk mendorong permintaan domestik akan ditingkatkan tahun depan,” tulis para analis CNCB Hong Kong Investment Ltd. termasuk Liu Boyang dalam sebuah catatan hari Senin setelah pengumuman stimulus minggu lalu.
Artikel NDRC menggambarkan kemandirian teknologi sebagai hal yang sangat penting untuk memperkuat ekonomi dan menyerukan upaya bersama untuk menerobos hambatan teknologi dan meningkatkan ketahanan rantai pasokan.
“Hanya dengan memiliki kemampuan dan kekuatan untuk beradaptasi dengan situasi baru, memelihara peluang baru, dan mengeksplorasi kasus-kasus baru, kita dapat meningkatkan kemampuan kita untuk bertahan hidup, bersaing, berkembang, dan bertahan di tengah semua jenis badai dan gelombang turbulen yang dapat diprediksi dan tidak dapat diprediksi,” tulis artikel tersebut.
(bbn)