Logo Bloomberg Technoz

Sean O'Kane and Claire Ballentine - Bloomberg News

Bloomberg, Tidak banyak orang yang ingin memiliki motor 'tarikan'. 

Itu adalah pesan yang disampaikan manajemen Harley-Davidson Inc, yang pada Kamis kemarin mengatakan, kerugian kredit di kuartal pertama tahun ini adalah juga akibat berkurangnya jumlah agen repo.

Sebagai informasi, agen repo bertugas menjual kembali kendaraan yang kreditnya macet dari pemilik sebelumnya. Di Indonesia, kendaraan ini kerap disebut motor atau mobil 'tarikan'.

Industri kendaraan repo di Amerika Serikat (AS) sendiri tengah meningkat, seiring dengan semakin banyaknya orang Amerika yang berjuang untuk membayar kredit mobilnya.

Pada saat yang sama, perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam penyitaan kendaraan sedang kesulitan mempekerjakan cukup banyak agen, setelah banyak yang pindah ke pekerjaan lain selama pandemi ketika sebagian besar bisnis mengering karena langkah-langkah stimulus.

Krisis agen repo, ditambah dengan turunnya harga motor di segmen ritel, membuat perusahaan 'moge' yang berbasis di Milwaukee itu mengalami kerugian US$52,6 miliar di lini bisnis pembiayaannya.

"Banyak orang meninggalkan industri repo selama Covid," ujar Vice President & Treasurer David Viney, seperti dilansir dari Bloomberg, Minggu (30/4/2023).

Ia menambahkan, pihaknya saat ini sedang mengakselerasi upaya untuk menjangkau pemilik Harley-Davidson yang tunggakannya berada di tahap akhir. Pada saat yang sama, manajemen tengah membuat banyak peningkatan strategi jual beli motor 'tarikan'.

Strategi itu, ditambah dengan momen pemulihan kredit, diharapkan dapat mengurangi kerugian lini bisnis pembiayaan di kuartal-kuartal berikutnya.

Pada ajang North American Repossessors Summit di Orlando awal bulan ini, banyak peserta melaporkan kekurangan staf. Namun, mereka mengatakan saat ini tengah bersiap untuk fase booming industri tersebut.

Sepanjang Maret, persentase pemilik mobil yang telah gagal bayar (default) selama 60 hari mencapai 5,3%. Angka ini tercapai setelah pada Mei 2021 hanya 2,58%, terendah selama tujuh tahun, berdasarkan data keuangan dari Fitch Ratings.


 

(bbn)

No more pages