Hasil Lawatan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto turut menyaksikan penandatanganan antara Vale dan GEM tersebut di sela kunjungan kenegaraan ke China akhir pekan lalu.
“Kita harus menjadi contoh bahwa kolaborasi ini adalah cara yang harus ditempuh dan dipupuk. Perjanjian kerja sama yang ditandatangani hari ini sekitar AS$10 miliar. Kami menyambut baik dan akan bekerja keras dalam menyediakan atmosfer yang bagus untuk investasi yang masuk ke Indonesia,” ujar Prabowo.
Sebelumnya, Vale Indonesia memiliki tiga megaproyek sebagai komitmen investasi dengan nilai US$9,2 miliar. Di antaranya :
1. Tambang Nikel dan HPAL Sorowako
Tambang nikel akan beroperasi pada 2027, sementara smelter HPAL dalam proses penyusunan kesepakatan kerja sama definitif dengan Huayou. Nilai investasinya mencapai US$2 miliar.
Pabrik itu bakal menghasilkan MHP yang menjadi bahan baku untuk baterai kendaraan listrik. Selain itu, fasilitas pengolahan tersebut ditargetkan sanggup memproduksi 60.000 ton nikel dan 5.000 ton kobalt per tahun dalam bentuk MHP.
2. Tambang nikel dan HPAL Pomalaa
Tambang nikel akan beroperasi pada 2026, di mana terkait dengan smelter HPAL telah penandataganan definitive agreement. Nilai investasi mencapai US$4,6 miliar.
Proyek smelter berbasis HPAL dengan kapasitas 120.000 ton nikel dalam format MHP ini berlokasi di Blok Pomalaa. Proyek ini hasil patungan INCO dengan Huayou dan Ford Motor Co yang diteken sejak Maret tahun lalu, yang membentuk perusahaan patungan bernama PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI).
3. Tambang nikel dan RKEF Bahodopi
Tambang nikel akan beroperasi pada tahun 2026. Adapun, proyek yang memiliki investasi US$2,6 miliar merupakan usaha patungan dengan Xihai dan Tisco dalam rangka pengembangan pengolahan nikel di Xinhal Industrial Park, Morowali, Sulawesi Tengah.
(dov/wdh)