Kenaikan Bitcoin sudah sudah 13% lebih tinggi dibandingkan rekor pada Maret 2023 dibandingkan awal bulan ini.
Dengan data yang telah terjadi di atas, bagaimana pembacaan harga Bitcoin ke depan?
Kemenangan Donald Trump dan keputusan The Fed memangkas suku bunga pada pekan sebelumnya telah memberi energi pada pembelian spekulatif, termasuk altcoin, dengan total nilai aset kripto ini mencapai US$3,1 triliun, dilansir dari CoinGecko.
Bitcoin kini berada pada mode buas, terang Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone Group, menulis dalam sebuah catatan. Para trader kini dihadapkan pada posisi ikut mengejar tren impulsif di pasar atau memilih menunggu hingga ‘suasana panas’ mereda.
Pada bursa derivatif, pasar memposisikan Bitcoin tetap bullish dengan mengambil posisi call US$100.000 pada pernyataan minat open interest 27 Desember.
“Opsi call telah diperdagangkan dengan harga premium untuk put, dan open interest pada call out-of-the-money telah berkembang,” jelas Vetle Lunde, kepala penelitian di K33 Research, dikutip Selasa.
Opsi call merupakan hak kepada buyer membeli saham dari suatu aset acuan pada harga tertentu pada periode tertentu. Membeli pada posisi call mengartikan bahwa harga pada sebuah aset dapat bergerak lebih tinggi, berkebalikan dengan opsi put.
Kripto Diburu Efek Jadi Trump
Keberpihakan pasar atas reli Bitcoin tidak lepas jadi janji presiden AS terpilih, Trump, untuk melahirkan kebijakan kripto yang lebih ramah.
Partai Republik memperketat cengkeramannya di Kongres untuk mendorong agenda Trump.
Janji lainnya termasuk menyiapkan tempat penyimpanan Bitcoin AS yang strategis dan meningkatkan penambangan (mining) token dalam negeri.
Sebuah pembalikan arah kebijakan era Presiden Joe Biden, termasuk sikap keras Komisi Sekuritas & Bursa (SEC) pada pasar kripto.
(wep)