Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, Hashim juga mengatakan pemerintah memiliki komitmen pada program-program baru, seperti penangkapan, penggunaan dan penyimpanan karbon atau carbon capture storage/carbon capture utilization storage (CCS/CCUS).

Menurutnya, beberapa perusahaan multinasional seperti ExxonMobil, British Petroleum (BP), dan lainnya telah mengajukan rencana untuk berinvestasi CCS/CCUS di Indonesia.

Sekadar catatan, Indonesia saat ini setidaknya memiliki 15 proyek CCS/CCUS dengan berbagai investor. 

"Indonesia diberkati dengan potensi penyimpanan karbon yang sangat besar. Kita diberkati dengan lapisan saline aquifer dalam jumlah yang sangat besar di seluruh nusantara, di darat dan lepas pantai. Kami memperkirakan bahwa kita memiliki kapasitas penyimpanan karbon sebesar 500 gigaton. Ini adalah jumlah yang sangat besar," ujarnya.

Dari sisi perdagangan karbon, Indonesia juga telah memverifikasi 577 juta ton karbon yang bakal ditawarkan kepada berbagai pihak. Adapun, beberapa negara seperti Kerajaan Norwegia telah membuat komitmen baru 30 juta ton.

Salah satu negara teluk, kata Hashim, juga membuat membuat komitmen untuk mengajukan penawaran untuk membeli 287 juta ton karbon Indonesia.

"Pemerintah, di bawah kepemimpinan Kementerian Lingkungan Hidup, sedang menyelesaikan penilaian 600 juta ton karbon lebih lanjut, yang kami harapkan dapat ditawarkan kepada dunia dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hashim juga kembali menegaskan Prabowo untuk melanjutkan semua komitmen yang telah dibuat oleh presiden sebelumnya, terutama Presiden ke-7 Joko Widodo, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.

(dov/wdh)

No more pages