COP 29: Adik Prabowo Sebut RI Akan Pakai 75% EBT Termasuk Nuklir
Dovana Hasiana
12 November 2024 10:00
Bloomberg Technoz, Jakarta – Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo mengatakan pemerintahan Prabowo Subianto memiliki program untuk menambah 100 gigawatt (GW) energi atau pembangkit listrik baru; di mana 75% di antaranya bakal berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT), yang akan dilaksanakan secara bertahap hingga 15 tahun ke depan.
Dalam sambutannya di Indonesia Pavilion pada Conference of the Parties (COP) ke-29, Hashim memberikan perincian bahwa 75% EBT dari 100 GW tersebut bakal disokong oleh 25 GW pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik panas bumi (PLTP), dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
"Akan ada program-program baru yang akan ditawarkan oleh Presiden Prabowo dan pemerintahannya kepada dunia. Salah satunya, program tersebut adalah 100 GW energi baru yang akan dilaksanakan oleh pemerintahan baru dalam 15 tahun ke depan, yang 75%-nya—atau 75 gigawatt — akan berupa energi terbarukan," ujar Hashim dalam upacara pembukaan Indonesia Pavilion COP 29 yang disiarkan secara virtual, dikutip Selasa (12/11/2024).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan realisasi kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia mencapai 93 GW per Semester 1-2024 atau periode hingga Juni 2024.
Subkoordinator Penyiapan Perencanaan dan Kebijakan Ketenagalistrikan Nasional Kementerian ESDM Hasan Maksum menjelaskan 85% atau 79,75 GW dari kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia tersebut merupakan energi berbasis fosil. Sementara itu, realisasi pembangkit listrik berbasis EBT adalah 15% atau 13,71 GW.