12 Perusahaan
Terpisah, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan Prabowo bertemu dengan 12 perusahaan AS yang mayoritas sudah berinvetasi di Indonesia.
Prabowo dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan program prioritas Indonesia dalam masa pemerintahannya adalah ketahanan pangan, energi, hilirisasi dan Makan Bergizi Gratis.
Rosan mengamini perusahaan tersebut menyatakan minat untuk berinvestasi di program prioritas, seperti ExxonMobil, BP, dan Chevron untuk berinvestasi meningkatkan kapasitas minyak dan gas (migas) bersamaan dengan peluang di penangkapan, penggunaan dan penyimpanan karbon atau carbon capture storage/carbon capture utilization storage (CCS/CCUS).
"Di situ ada ExxonMobil, BP, yang menyampaikan, Chevron juga, untuk mereka berinvestasi ingin bersama-sama menaikan peningkatan kapasitas dari oil and gas kita bersamaan juga ada carbon capture, carbon storage itu juga mereka menyampaikan kesempatan besar Indonesia untuk emisi nol bersih," ujar Rosan.
Selain itu, Rosan mengatakan Prabowo secara spesifik menyampaikan pengembangan panas bumi menjadi salah satu yang akan didorong secara cepat di Indonesia.
Sekadar catatan, dari sisi migas, ExxonMobil setidaknya sudah berada di Indonesia lebih dari 125 tahun dan secara kumulatif telah menghasilkan lebih dari 650 juta barel minyak mentah. ExxonMobil juga bekerja sama PT Pertamina (Persero) untuk mengembangkan evaluasi bersama terkait dengan potensi CCS di Indonesia.
Sementara itu, perusahaan energi berbasis di Inggris, BP, telah ada di Indonesia lebih dari 55 tahun dengan bisnis utama terdiri dari kegiatan eksplorasi dan produksi migas, khususnya Kilang LNG Tangguh. BP juga memiliki kegiatan di industri hilir dan petrokimia.
Adapun, Chevron melalui PT Chevron Pacific Indonesia sempat menjadi pengelola Blok Rokan, tetapi akhirnya diserahkan ke PT Pertamina (Persero) pada 2021.
Dari sisi tambang, Freeport-McMoRan melalui PT Freeport Indonesia menambang salah satu deposit tembaga dan emas terbesar di dunia di distrik mineral Grasberg di Papua, Indonesia.
Selain tembaga dan emas, Freeport Indonesia juga memproduksi perak. Freeport McMoRan memiliki 48,76% saham di Freeport Indonesia dan mengelola operasi penambangannya, sementara sisanya dimiliki Indonesia melalui holding BUMN pertambangan MIND ID.
(dov/wdh)