Logo Bloomberg Technoz

Sementara harga emas dunia mencoba bangkit pada perdagangan pagi ini. Pada pukul 08:00 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.624,8/troy ons atau naik tipis 0,03% dibandingkan hari sebelumnya.

Kemarin, harga emas dunia turun lebih dari 2%.

Kini, pasar sedang menanti rilis data inflasi di Amerika Serikat (AS) yang keluar malam ini waktu Indonesia. Pasar memperkirakan inflasi di Negeri Paman Sam masih ‘bandel’.

Pada Oktober, konsensus pasar memperkirakan laju inflasi dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) sebesar 0,2%. Sama seperti September.

Sementara laju inflasi inti (core) diperkirakan 0,3% mtm pada Oktober. Juga tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya.

Dibandingkan Oktober tahun lalu (year-on-year/yoy), laju inflasi Oktober diperkirakan 2,6%. Lebih tinggi ketimbang September yang sebesar 2,4% yoy.

Untuk inflasi inti, proyeksi pasar ada di 3,3% yoy pada Oktober. Tidak berubah dibandingkan September.

Inflasi yang masih ‘keras kepala’ ini membuat bank sentral Federal Reserve mungkin ragu untuk kembali menurunkan suku bunga acuan. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega untuk memangkas Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25-4,5% pada rapat Desember adalah 65,3%. Turun dibandingkan peluang seminggu lalu yang sebesar 79,6%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga rendah.

(aji)

No more pages