Saat ringgit melemah, maka CPO menjadi lebih murah dan lebih atraktif bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan CPO naik, harga pun mengikuti.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO mantap di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 83,11.
RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI di atas 70 juga menjadi pertanda sudah tergolong jenuh beli (overbought).
Pertanda overbought makin terlihat dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli.
Oleh karena itu, risiko koreksi akan selalu membayangi harga CPO. Maklum, harga sudah naik begitu tinggi.
Ada kemungkinan harga CPO akan menguji target support MYR 5.076/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di MYR 4,951/ton bisa menjadi target berikutnya.
Adapun target resisten terdekat adalah MYR 5.221/ton. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga CPO naik lagi ke arah MYR 5.255/ton.
(aji)