Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Salah satu strategi kebijakan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029 adalah mendorong hilirisasi sumber daya alam (SDA) untuk menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Tak kalah penting adalah upaya menurunkan tingkat kemiskinan.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah beberapa waktu lalu.

“Jadi kalau permintaan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) minta kita tumbuh 8%, ini adalah memungkinkan, karena kita pernah mencapai itu," ujar Airlangga dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (12/11/2024).

Oleh karena itu, lanjut dia, seluruh pemangku kepentingan perlu terus menjaga konsumsi masyarakat, mendorong investasi untuk tumbuh 10%, dan ekspor tumbuh 9%. Dia juga terus mendorong hilirisasi di sektor jasa, pariwisata, konstruksi dan perumahan, ekonomi digital, pengembangan ekonomi baru berupa semikonduktor, dan transisi energi, atau green energy.

"Indonesia bisa menjadi produsen green energy tertinggi,” tegas Airlangga.

Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi, Indonesia pernah mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8,2% pada 1995. Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh beberapa sektor kunci, di antaranya sektor manufaktur atau hilirisasi, industri otomotif, konstruksi, jasa, dan investasi. Dengan demikian, Airlangga menilai hilirisasi dapat kembali menjadi sektor yang mendorong tercapainya target ekonomi pada 2028-2029. 

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi juga dapat dijaga dengan cara menurunkan nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Beberapa di antaranya melalui pemanfaatan infrastruktur yang tersedia, peningkatan akses dan konektivitas, serta menyediakan fasilitas pendidikan atau pelatihan vokasi dan program upskilling dan reskilling tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Kawasan Industri atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di wilayahnya.

Di sisi lain, menurut dia, ketimpangan pendapatan per kapita antar daerah saat ini masih tinggi. Rata-rata pendapatan 10 kabupaten/kota berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)/kapita tertinggi yakni US$33.267. Rata-rata pendapatan 10 kabupaten/kota berdasarkan PDRB/kapita terendah yakni US$658.

Selain PDRB per kapita yang tinggi, Airlangga juga mengimbau pemerintah daerah untuk memerhatikan kualitas pertumbuhannya seperti tingkat kemiskinan rendah dan rasio gini rendah, seperti Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur dengan PDRB per kapita tinggi diiringi kemiskinan dan gini rendah. 

(lav)

No more pages