Bloomberg Technoz, Jakarta - FIFA telah menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Tim Nasional (Timnas) Indonesia selama ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sanksi ini dijatuhkan oleh Komite Disiplin FIFA setelah melakukan peninjauan disiplin pada Selasa (5/11/2024) dan Rabu (6/11/2024).

Berdasarkan tinjauan tersebut, FIFA memberikan hukuman atas pelanggaran dalam beberapa pertandingan, dengan beberapa sanksi yang bisa diajukan banding. Berikut adalah rincian dari sanksi-sanksi yang diberikan kepada Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 seperti dilansir Bloomberg Technoz dari berbagai sumber, Selasa (12/11/2024).

1. Pertandingan Indonesia vs Australia

Pertandingan antara Indonesia dan Australia pada 10 September 2024 dalam rangka Kualifikasi Piala Dunia 2026 berakhir dengan skor imbang 0-0. Namun, Timnas Indonesia dijatuhi sanksi karena menunda waktu kick-off, yang melanggar Pasal 14 Kode Disiplin FIFA (FDC). Akibat dari pelanggaran ini, FIFA memberikan sanksi berupa peringatan kepada Timnas Indonesia.

2. Pertandingan China vs Indonesia

Pada pertandingan yang berlangsung pada 15 Oktober 2024 antara China dan Indonesia, Timnas Indonesia kembali melanggar aturan terkait waktu kick-off yang terlambat. Pertandingan ini berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan China. Atas pelanggaran ini, FIFA menjatuhkan denda sebesar 10.000 Swiss Francs (CHF), setara dengan sekitar Rp178.755.000.

3. Pertandingan Bahrain vs Indonesia

Pertandingan antara Indonesia dan Bahrain yang digelar pada 10 Oktober 2024 berakhir dengan skor imbang 2-2. Dalam laga ini, dua ofisial Timnas Indonesia mendapat sanksi dari Komite Disiplin FIFA. Berikut rincian sanksi yang diberikan:

• Kim Jong-jin
  Asisten pelatih Timnas Indonesia, Kim Jong-jin, dikenai sanksi karena dianggap berperilaku buruk selama pertandingan. Ia melanggar Pasal 14.1 FDC dan dijatuhi sanksi larangan mendampingi tim dalam empat pertandingan, serta didenda sebesar 5.000 CHF atau sekitar Rp89,5 juta.

• Sumardji
  Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, juga dinyatakan melakukan pelanggaran terkait perilaku yang tidak sesuai. Akibat tindakannya, ia dilarang mendampingi tim dalam satu pertandingan dan didenda 5.000 CHF atau sekitar Rp89,5 juta.