Capaian kinerja yang buruk pada 2022 di mana GOTO mencetak kerugian bersih sebesar Rp40,4 triliun, membesar dari periode sebelumnya Rp25,9 triliun, ditengarai menjadi pemicu aksi lepas saham oleh investor.
Beberapa kolektor kakap GOTO tercatat ramai-ramai melepas saham tersebut dalam jumlah besar. Di antaranya SVT GT Subco (Singapore) Pte Ltd, pemegang saham GOTO asal Singapura yang terafiliasi dengan Softbank, tercatat melepas 117.085.800 saham GOTO pada akhir Maret lalu.
Kini Softbank menguasai 92,29 miliar lembar GOTO setara 7,79% kepemilikan. Bukan cuma Softbank yang mengurangi kepemilikan di GOTO, pengelola marketplace Blibli.com yaitu PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) juga bahkan telah melepas seluruh saham GOTO miliknya senilai Rp2,84 triliun, seperti terungkap dalam pengumuman akhir Maret lalu.
Namun, torehan kinerja kuartal 1-2023 GOTO dinilai memberi harapan. Nilai kerugian EBITDA mencapai Rp1,6 triliun, turun -67% year-on-year dan -49% secara kuartalan. Nilai kerugian bersih mencapai Rp3,9 triliun dibandingkan kerugian tahunan Rp6,6 triliun. Sedangkan pendapatan bersih GOTO pada kuartal 1 lalu mencapai Rp3,3 triliun, dibandingkan Rp1,5 triliun secara tahunan. Pendapatan kotor GOTO naik 14% year-on-year mencapai Rp6 triliun.
“Pendorong utama adalah tingkat penerimaan yang lebih tinggi, insentif pelanggan yang lebih rendah serta [pengeluaran] iklan serta promosi lebih rendah. Kami perkirakan, tingkat bakar uang (cash burn rate) GOTO turun 60%-70% pada 2023 yang akan cukup membantu mereka mencapai profitabilitas tanpa peningkatan modal,” ujar Analis Citi Group Feri Wong, seperti dikutip Bloomberg News, Jumat (28/4/2023).
Pada perdagangan hari terakhir pekan lalu (28/4/2023), GOTO berhasil naik 5,05% ke level Rp104 per saham. Namun, posisi harga itu masih jauh di bawah rata-rata pergerakan harga GOTO sepanjang 2023 yang sebesar Rp217 per saham.
Mengacu data konsensus analis yang dirangkum oleh Bloomberg, sebanyak 77,8% analis masih merekomendasikan Beli untuk GOTO, sedang rekomendasi Jual hanya 3,7% analis. Selebihnya menyarankan untuk Hold.
Kerugian Bank Jago besar
Selain GOTO, saham Bank Jago ARTO juga menjadi juara nomer 2 saham di BEI yang paling banyak dilepas oleh pemodal asing. Harga ARTO terbenam ke level terendah setidaknya dalam 2,5 tahun terakhir ke posisi Rp1.995 per saham pada 27 April lalu.
Kinerja yang mengecewakan pada 2022 menjadi salah satu pemicu banyak dilepasnya ARTO oleh investor. Tahun lalu, Bank Jago menderita penurunan laba 81% year-on-year menjadi Rp15,9 miliar, tergerus pembengkakan biaya operasional bersih yang naik 131% menjadi Rp1,34 triliun. Kerugian 2022 itu terjadi ketika bank yang identik dengan warna kuning itu masih mencatat lonjakan kinerja pendapatan bersih 129% sebesar Rp1,35 triliun.
Pada kuartal 1-2023, ARTO mencetak kenaikan laba bersih menjadi Rp17,5 miliar, disokong pendapatan bersih Rp450,8 miliar.
Pada perdagangan Jumat kemarin, ARTO ditutup menguat 3,76% ke posisi Rp2.070 per saham.
--Dengan asistensi Norman Harsono dari Bloomberg News dan M. Julian Fadli dari Bloomberg Technoz.
(rui/ggq)