Menkop Minta Industri Pengolahan Susu Serap Produksi Peternak
Pramesti Regita Cindy
11 November 2024 21:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi meminta agar Industri Pengolahan Susu (IPS) menyerap produksi susu peternak lokal secara maksimal. Hal ini menyusul tidak terserapnya sejumlah peternak susu sapi perah asal Boyolali dan Pasuruan.
Budi Arie menyampaikan bahwa Kemenkop akan berkoordinasi dengan koperasi susu dan IPS untuk menjamin penyerapan produksi. "Dalam situasi ini, Kemenkop akan berkoordinasi dengan koperasi susu dan IPS di seluruh Indonesia untuk memastikan penyerapan produksi susu koperasi berjalan optimal," kata Budi di kantornya Jakarta, Senin (11/11/2024).
Budi menyoroti bahwa permasalahan rantai pasok industri pengolahan susu bukanlah hal baru. Sejak lama bibitnya sudah muncul dan semakin tampak akibat perubahan dinamika pasar susu segar.
Situasi seperti di Boyolali, lanjut Budi Arie, menunjukkan pentingnya dukungan bagi koperasi susu untuk menjaga kestabilan industri susu nasional.
Oleh karena itu, Kemenkop akan memperkuat kerja sama dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Perdagangan, Perindustrian, Pertanian, dan BKPM, untuk memastikan bahwa susu segar dari dalam negeri dapat terserap secara maksimal oleh IPS.
Kemenkop juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah wilayah sentra produksi susu segar untuk memonitor dan mengevaluasi pendampingan koperasi mulai dari pemrosesan hingga perdagangan.
"Selain itu, Kemenkop akan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk meninjau regulasi impor susu," terangnya.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan konsumsi susu nasional, pemerintah yang akan meluncurkan program makan bergizi gratis, akan mengutamakan produk susu lokal, tegas Budi.
Oleh karenanya, Kemenkop telah memerintahkan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyediakan pembiayaan bagi koperasi susu demi meningkatkan volume dan kualitas produksi dan mengembangkan hilirisasi produk susu.
Selain itu, Kemenkop mendukung kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam penyediaan bibit sapi unggul dengan target produksi minimal 25 liter susu/hari/ekor.