Setelah itu, terduga pelaku langsung keluar dari RSUD Lukas Enembe dan pergi. Akibat dari kejadian tersebut korban mengalami luka patah tulang di bagian pipi kanan, hidung, dan sejumlah bagian wajah, serta luka memar parah di punggung.
Namun dikarenakan luka yang dialami oleh korban cukup parah, maka korban saat ini dievakuasi dan dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar.
PB IDI berharap kejadian penganiayaan yang dialami oleh dr Yordan ini menjadi kasus terakhir yang diharapkan tidak terulang lagi. Jaminan keamanan, keselamatan jaminan insentif kesehatan para dokter dan dokter spesialis yang mengabdikan dirinya di wilayah Papua ini semestinya juga menjadi perhatian bagi Presiden Republik Indonesia, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian PAN-ERB, Kemenko PMK, dan pemerintah daerah.
Permasalahan di wilayah Papua bukan hanya geografis saja, tetapi juga ada masalah keamanan, kesenjangan ekonomi, dan juga ada permasalahan yang berkaitan dengan kekurangan obat, alat kesehatan, infrastruktur yang memerlukan upaya kolaborasi dan sinergi bersama. Dr Adib juga berharap Dr Yordan akan mendapatkan pendampingan trauma healing.
Disampaikan oleh Ketua IDI Cabang Jayawijaya, Dr Lorina, saat ini Dr Yordan termasuk salah satu dokter kontrak yang sudah ingin mengabdikan dirinya secara penuh untuk wilayah Papua.
Dr Lorina berharap kasus kekerasan terhadap para dokter di wilayah Papua menjadi perhatian khusus pemerintah sehingga lebih banyak dokter yang mau mengabdikan diri di Papua.
Disampaikan oleh dr Lorina, para dokter umum dan spesialis di wilayah Papua seringkali mengalami situasi konflik yang mengakibatkan kekerasan fisik dan verbal.
“Jumlah dokter umum dan spesialis yang mau bertugas di wilayah Papua dan Papua Pegunungan semakin sedikit dari tahun ke tahun karena konflik dan tidak adanya jaminan keamanan dan keselamatan ini. Apalagi insentif yang diterima tidak sebanding dengan tingginya biaya hidup di Papua terutama di wilayah Pegunungan,” kata Dr Lorina.
PB IDI mengapresiasi langkah cepat yang sudah dilakukan oleh pengurus IDI cabang Jayawijaya dan mendorong para sejawat dokter untuk tetap semangat melakukan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
“Semoga kejadian ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah pusat dan daerah apalagi pelaku kejadian ini adalah aparat pemerintah,” tutup dr Adib.
(dec/spt)