“Kemudian pengawasan distribusi terkait dengan pupuk, alsintan, dan hasil pangan yang tentunya ini juga menjadi perhatian kami. Karena apabila ini tidak tepat sasaran, tentunya berdampak negatif terhadap perjalanan dari program swasembada tersebut,” tambah dia.
Di sisi lain, mantan Kabareskrim Polri ini juga mengungkap bahwa Polri akan melakukan rekrutmen khusus terhadap personil yang berkompeten di bidang pertanian, bidang peternakan, bidang perikanan hingga bidang gizi dan kesehatan masyarakat.
Bahkan, kata Sigit, pihaknya memiliki SMK Bhayangkara dan akan menambahkan kurikulum terkait dengan berbagai bidang perihal swasembada pangan, makan bergizi gratis, serta pendidikan advokasi. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan tenaga siap pakai yang bisa dipekerjakan terkait dengan program pengembangan hilirisasi.
“Kemudian juga kami terus melakukan pengawalan terkait dengan kegiatan perizinan mempercepat penyelesaian sengketa lahan dan mencegah potensi konflik di sektor energi untuk mendukung program hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah,” imbuh Sigit.
Diketahui, swasembada pangan hingga swasembada energi memang program andalan Presiden Prabowo selama lima tahun mendatang.
Prabowo menegaskan, program swasembada pangan dan energi adalah proyek mutlak dalam era kepemimpinannya. Bahkan, swasembada energi juga harus bisa terwujud pada masa pemerintahannya. Menurut Prabowo, sumber daya alam (SDA) melimpah yang dimiliki Indonesia harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
"Swasembada energi mutlak. Kita bersyukur punya SDA yang besar, kita tidak boleh ragu-ragu memanfaatkannya sebaik-baiknya," tegasnya.
(mfd/lav)