Sejalan dengan penambahan kuota FLPP, Febrio memprediksi realisasi FLPP dapat mencapai 200 ribu unit sampai akhir tahun ini.
Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi memperpanjang insentif PPN DTP 100% atas pembelian rumah hingga Desember 2024.
Dalam aturan sebelumnya, yakni pada PMK Nomor 7/2024 transaksi serah terima yang berlangsung 1 Juli-31 Desember 2024 hanya memperoleh insentif bebas PPN 50%.
Aturan baru tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 61 tahun 2024 tentang Insentif Tambahan PPN atas Penyerahan Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah tahun anggaran 2024.
“Bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui stimulasi daya beli masyarakat pada sektor perumahan telah diterapkan kebijakan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah atas penyerahan rumah tapak dan satuan rumah susun pada tahun 2023 dan 2024,” bunyi PMK 61/2024.
Sekadar catatan, sasaran program FLPP adalah MBR berusia minimal 21 tahun atau telah menikah dengan batasan berpenghasilan tetap atau tidak tetap yang tidak melebihi batas penghasilan paling tinggi sebesar Rp8 juta per bulan, merujuk keputusan Menteri PUPR No 242/KPTS/M/2020.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mengalokasikan sebesar Rp13,72 triliun untuk program FLPP dan ditargetkan dapat disalurkan sebanyak 166.000 unit rumah kepada MBR.
(azr/lav)