Kedekatan keduanya secara tidak langsung memungkinkan membawa dampak kurang menguntungkan dari para pesaing bisnis Elon Musk di industri mobil listrik dan seputar ruang angkasa–dalam hal kontrak dan pengawasan pemerintah.
Amerika di era Presiden Trump bakal lebih konservatif, dengan membuat aturan yang lebih longgar seputar pengawasan merger di bidang antinomopoli. Bahkan, mantan penguasan Gedung Putih ini bakal membatalkan sejumlah kebijakan yang dikeluarkan Joe Biden.
Pada bidang cip semikonduktor telah menyatakan keraguannya tentang program bipartisan yang menggunakan investasi pemerintah guna meningkatkan produksi cip dalam negeri.
Para pemimpin industri akan melihat terulangnya hubungan yang tegang selama masa jabatan pertama Trump, ketika ia berselisih dengan beberapa eksekutif teknologi termasuk pendiri Amazon.com Inc Jeff Bezos dan membina hubungan baik dengan pihak lain seperti CEO Apple Inc CEO Tim Cook.
Sejak meninggalkan jabatannya, Trump mengeluh bahwa Google milik Alphabet Inc. menekan berita baik tentang dirinya dan menuduh Meta Platforms Inc. secara tidak adil melarangnya dari Facebook dan Instagram pada tahun 2021.
Harapan yang berpeluang hadir dari pemerintahan Presiden Trump:
Kecerdasan Buatan
Trump akan bongkar kebijakan era Biden yang tahun lalu menetapkan pedoman keamanan dan privasi sukarela untuk developer AI. Perintah tersebut meminta lebih banyak dana untuk penelitian AI, memberikan peran lebih besar kepada National Institute of Standards and Technology (NIST) dalam menyusun panduan untuk mengurangi risiko, membentuk lembaga baru untuk menguji dan mengevaluasi model AI sebelum dirilis.
Walau tidak memberikan banyak hal spesifik, Trump menyebut kebijakan Biden “berbahaya”. Presiden terpilih ini mengklaim bahwa kebijakan tersebut menghambat inovasi. Menurut Trump, dia akan menggantinya dengan “pengembangan AI yang mengacu pada kebebasan berbicara,” menggemakan kritik dari anggota Partai Republik lainnya terhadap upaya Biden untuk memastikan penggunaan AI yang adil dan bebas dari bias algoritmik.
“Di beberapa lingkaran kebijakan sayap kanan, keamanan dipandang sebagai sinonim dari penyensoran,” kata Gregory Allen, direktur Wadhwani AI Center di Pusat Studi Strategis dan Internasional.
Beberapa bagian dari agenda AI Biden bertahan, termasuk dorongannya untuk lebih banyak infrastruktur AI. Kampanye Trump telah menyoroti perlunya memperluas kapasitas energi AS agar tetap kompetitif dalam bidang AI. Dengan demikian dapat menghasilkan rintangan perizinan yang lebih longgar untuk penggunaan lahan dan listrik, kata Allen.
Donald Trump mungkin akan berusaha mempertahankan memorandum Biden baru-baru ini yang menjadikan AI sebagai prioritas keamanan nasional. Ia juga mungkin menekan banyak lembaga untuk mempertahankan kepemimpinan AS dengan menjaga teknologi pendukug a dari musuh seperti China.
Trump juga dapat mengambil tindakan melalui kontrol ekspor yang lebih jauh dari pembatasan Biden saat ini.
Masih belum jelas siapa yang akan ditunjuk Trump untuk memimpin kebijakan AI, namun Wakil Presiden terpilih JD Vance dapat memainkan peran utama, mengingat pengalamannya di Silicon Valley.
Vance sebelumnya menyatakan skeptisisme tentang regulasi, dengan alasan bahwa pagar pembatas hanya akan memperketat cengkeraman perusahaan-perusahaan AI besar di industri ini sementara menghambat startup yang lebih kecil. Dia juga mendukung teknologi open-source guna menjaga agar tidak terjadi bias sayap kiri dalam model AI.
Penegakan Antimonopoli
Pemerintahan Trump yang kedua mungkin akan lebih ramah terhadap relasi bisnis, tetapi kemungkinan tetap mengejar kasus-kasus antimonopoli dengan target perusahaan-perusahaan teknologi besar.
Ketua Komisi Perdagangan Federal (FTC) Lina Khan akan diminta untuk mundur, membuka jalan bagi Trump untuk menunjuk anggota Partai Republik di badan tersebut. Sementara itu, ia kemungkinan akan memilih salah satu anggota GOP yang masih menjabat di badan tersebut - Andrew Ferguson atau Melissa Holyoak - untuk menduduk posisi pelaksana tugas. Pejabat tinggi antimonopoli Departemen Kehakiman termasuk Jonathan Kanter yang ditunjuk Biden juga akan mengundurkan diri, ditangikan oleh pejabat karir sampai orang yang dipilih Trump memimpin.
Kedua lembaga ini kemungkinan akan melanjutkan tuntutan hukum kepada raksasa-raksasa teknologi. Beberapa perusahaan, seperti Amazon.com, yang menghadapi tuntutan antimonopoli pada bisnis e-commerce intinya, mungkin akan berusaha untuk berdamai dengan para pemimpin baru. Kasus-kasus monopoli lainnya dapat mengalami perubahan atau penyelesaian, termasuk tuntutan hukum Departemen Kehakiman terhadap Live Nation Entertainment Inc dan Visa Inc.
Partai Republik di FTC juga kemungkinan besar akan mundur dari upaya pembuatan peraturan, sebuah prioritas di bawah Khan yang ditentang keras oleh para anggota GOP. Walau ini merupakan langkah drastis dan tidak mungkin terjadi, pemerintahan Trump dapat dengan mudah membatalkan kasus-kasus era Biden yang tidak disukainya.
Pergeseran terbesar mungkin terjadi pada pendekatan badan-badan tersebut terhadap merger. Meskipun pemerintahan Trump yang pertama menentang beberapa transaksi besar, seperti upaya pembelian startup fintech Plaid Inc oleh Visa, pemerintahan Trump pada umumnya mengambil pendekatan yang lebih bersahabat, dan sering kali mengizinkan transaksi-transaksi besar terus berjalan dengan beberapa syarat.
Beberapa perusahaan besar yang sedang mempertimbangkan kesepakatan - termasuk Qualcomm Inc dan raksasa asuransi kesehatan Cigna Group dan Humana Inc - telah menunda penyelesaian transaksi hingga setelah pemilu, dengan harapan untuk sikap yang lebih baik di bawah pemerintahan baru.
Larangan TikTok
Trump telah mengatakan bahwa ia menentang pelarangan TikTok, kebijakan yang 180 derajat dari pendiriannya pada masa jabatan presiden pertamanya — ketika ia menandatangani sebuah perintah eksekutif yang mengharuskan aplikasi populer ini ditutup kecuali pemiliknya yang berasal dari China, ByteDance Ltd. melakukan divestasi.
Belum tampak jelas bagaimana ia akan menghindarkan platform ini dari penegakan hukum federal yang baru - yang sekarang terikat oleh gugatan pengadilan — yang akan melarang TikTok untuk tidak melakukan penjualan pada 19 Januari, sehari sebelum pelantikannya.
Trump hari ini melihat aplikasi TikTok sebagai pesaing untuk Meta, yang menarik kemarahan karena melarangnya masuk ke situsnya setelah para pendukungnya menyerang Gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021. Orang Amerika tidak mendukung kemungkinan pelarangan dibandingkan dengan setahun yang lalu, menurut data Pew Research yang dirilis pada bulan September yang menemukan hanya 32% yang mendukung, turun dari 50% pada Maret 2023.
Aturan ekspor terkait cip semikonduktor
Kemenangan Trump menimbulkan ketidakpastian seputar semikonduktor AS, yang di bawah pemerintahan Biden telah menghabiskan puluhan miliar dolar AS untuk pembuatan cip dalam negeri. Biden juga mengupayakan pembatasan perdagangan dan investasi guna melawan upaya China dalam komponen elektronik penting.
Donald Trump pernah mengkritik Chips and Science Act 2022, sebuah undang-undang bipartisan penting yang mempercepat investasi dari perusahaan-perusahaan termasuk Intel Corp dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) - yang terakhir diumumkan selama masa jabatan pertama Trump.
Dia menyarankan bahwa tarif untuk produsen cip asing akan lebih efektif daripada subsidi langsung dengan tujuan merevitalisasi manufaktur semikonduktor AS. Kebijakan lama Biden telah dianggap menimbulkan kekhawatiran di industri. Di era Trump mungkin, regulator berusaha untuk mengamandemen Chips Act. Hal ini menambah tekanan pada para pejabat pemerintahan Biden yang berusaha mencapai kesepakatan yang mengikat dengan perusahaan-perusahaan sebelum presiden meninggalkan jabatannya.
Untuk kebijakan luar negeri, Trump telah menjanjikan tarif besar-besaran untuk ekspor China dan kemungkinan akan meningkatkan bea masuk cip generasi lama, yang dinaikkan pada masa pemerintahan Biden menjadi 50%.
Trump uga dapat memperketat pembatasan ekspor pada semikonduktor canggih, sebuah langkah Biden yang berakar pada pemerintahan pertama Trump, meskipun para diplomat dan pelobi industri sedang mempersiapkan berbagai kemungkinan mengingat sifat transaksional kebijakan luar negeri Trump.
Mungkin pertanyaan terbesarnya adalah bagaimana Trump akan mendekati Taiwan, jantung industri cip global. Dia mengklaim bahwa Taiwan “mencuri” bisnis semikonduktor AS.
Trump berpendapat bahwa pulau itu harus membayar lebih untuk keamanannya sendiri. Pertaruhannya sangat besar: Invasi China ke Taiwan - di mana lebih dari 90% chip canggih diproduksi - akan menjadi kerugian sebesar US$10 triliun bagi ekonomi global, menurut perkiraan Bloomberg Economics.
(bbn)