Anjloknya IHSG yang begitu dalam merupakan efek secara langsung dari turunnya sejumlah saham Big Caps, terutama saham-saham bank besar, saham DSSA hingga saham UNTR.
Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Senin (11/11/2024) siang.
- Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menekan 14,75 poin
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menekan 11,74 poin
- Chandra Asri Pacific (TPIA) menekan 10,01 poin
- Bank Central Asia (BBCA) menekan 8,13 poin
- Barito Renewables Energy (BREN) menekan 7,49 poin
- Telkom Indonesia (TLKM) menekan 6,78 poin
- Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) menekan 4,06 poin
- Bayan Resources (BYAN) menekan 2,92 poin
- United Tractors (UNTR) menekan 2,86 poin
- Bank Negara Indonesia (BBNI) menekan 1,76 poin
Adapun saham-saham properti juga menjadi pemicu pelemahan IHSG, saham PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) drop 9,55%, saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) ambles 4,04%, dan saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga terjebak di zona merah dengan drop 3,45% point-to-point.
Disusul oleh pelemahan saham keuangan, PT Bank Artha Graha Tbk (INPC) yang terjun bebas 9,58%, saham PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) anjlok 5,26%, dan saham PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC) yang ambles 4,72%.
Disusul oleh pelemahan saham bank berikut, PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) yang melemah 4,35%, saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) terpeleset 4,15%, dan saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) tertekan 3,41%.
(fad)