Logo Bloomberg Technoz

Listrik Bangladesh Terancam Padam Karena Tak Mampu Bayar Tagihan

News
10 November 2024 09:00

Muhammad Yunus dinobatkan sebagai kepala pemerintahan sementara Bangladesh yang baru (Dok: Bloomberg)
Muhammad Yunus dinobatkan sebagai kepala pemerintahan sementara Bangladesh yang baru (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bangladesh menghadapi kelangkaan listrik secara terus menerus. Ini meningkatkan risiko pemadaman listrik secara massal (blackout), meski pemerintah telah melakukan pembayaran sebagian tagihan listrik kepada perusahaan di India yang sebelumnya juga telah memangkas pasokan listrik ke Bangladesh karena masih banyak tagihan yang belum terbayarkan.

Adani Power Ltd. telah menerima letter of credit (L/C) sebesar US$170 juta. Surat kredit ini cukup meredakan tekanan dari kreditur Adani, kata dua pejabat, yang menolak disebutkan namanya karena diskusi internal terus berlanjut. 

Pembayaran sebagian tagihan listrik ke Adani tidak menyelesaikan krisis, tetapi perusahaan tidak akan menghentikan pasokan untuk saat ini, sambil menunggu pembicaraan dengan kreditur pembangkit listrik termal Godda di Jharkhand, kata para pejabat.

"Pembayaran seharusnya sudah dilakukan saat ini," kata Ahsan H Mansur, gubernur Bank Bangladesh dalam wawancara telepon pada hari Jumat. Bank sentral mengeluarkan instruksi untuk pembayaran awal minggu ini, kata Mansur.

Pasokan listrik dari pembangkit listrik tersebut, yang menyumbang sekitar 10% dari total pasokan listrik Bangladesh, berkurang menjadi sekitar 500 megawatt (MW) pada hari Kamis, setelah sebelumnya berkurang setengahnya menjadi sekitar 700 MW, menurut data Power Grid Bangladesh.