Presiden Direktur Sritex Iwan Kurniawan Lukminto menggarisbawahi efisiensi tersebut tidak menggambarkan bahwa perseroan bakal bangkrut, tetapi dilandasi oleh keputusan bisnis di tengah guncangan sektor tekstil nasional.
Dengan demikian, Iwan menyebut efisiensi harus dilakukan untuk keberlanjutan Sritex ke depan.
"Jadi bukan landasannya kita perusahaan yang mau bangkrut atau apa. [Dari tahun lalu] efisiensi mungkin sekitar 20% dari jumlah total karyawan kami," ujar Iwan kepada wartawan usai Komisi VII DPR Mengunjungi PT Sritex di Sukoharjo, Jumat (8/11/2024).
Sekadar catatan, Sritex secara grup mencatatkan jumlah karyawan tetap sebanyak 11.249 karyawan per akhir Maret 2024. Angka ini turun 20% dari periode sebelumya 14.138 karyawan.
Efisiensi Sampai 2025
Namun, rencana efisiensi itu bakal dilakukan secara berkala hingga 2025, sebagaimana dijelaskan perusahaan melalui laporan keuangannya.
Perseoran secara grup sudah mencatat rugi bersih untuk periode hingga 30 Juni 2024 sebesar US$25,73 juta (atau setara Rp403,12 miliar dengan asumsi kurs saat ini) dan melaporkan defisit serta defisiensi modal per 30 Juni 2024 dan 31 Desember 2023 masing-masing sebesar US$1,18 miliar (Rp18,6 triliun) dan US$1,16 miliar (Rp18,2 triliun).
Kondisi ini mengindikasikan adanya ketidakpastian yang dapat menimbulkan keraguan signifikan terhadap kemampuan grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.
Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, grup telah memfokuskan upayanya untuk meningkatkan penjualan dan menerapkan efisiensi biaya produksi dengan kegiatan-kegiatan pengurangan karyawan secara berkala hingga 2025.
Wamenaker Sebut Tidak Ada PHK
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menegaskan tidak ada PHK terhadap karyawan Sritex menyusul keputusan pailit terhadap perusahaan raksasa tekstil dan produk tekstil (TPT) asal Solo itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, yang menyebut keputusan untuk tidak merumahkan pegawai Sritex telah disepakati bersama dengan Komisaris Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto.
"Saya pastikan tak ada PHK terhadap buruh PT Sritex. Hal ini disepakati pihak manajemen yang diwakili Iwan Setiawan Lukminto sebagai owner PT Sritex," kata Immanuel mengutip keterangannya dalam kunjungannya di lokasi pabrik Sritex, di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (29/10/2024)
Prioritas Prabowo Tidak Ada PHK
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan empat kementerian di Kabinet Merah Putih untuk segera menyelamatkan karyawan Sritex.
Pasalnya, raksasa perusahaan tekstil dalam negeri tersebut resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Semarang.
“Presiden Prabowo sudah memerintahkan Kementerian Perindustrian, Kemenkeu, Menteri BUMN, dan Menteri Tenaga Kerja untuk segera mengkaji beberapa opsi dan skema untuk menyelamatkan Sritex,” ungkap Agus melalui keterangan persnya, dikutip Sabtu (26/10/2024).
Menperin Agus menjelaskan bahwa prioritas pemerintah saat ini adalah menyelamatkan karyawan Sritex dari PHK.
(dov/wdh)