Logo Bloomberg Technoz

AS Dakwa Pria Iran atas Dugaan Rencana Pembunuhan Trump

Delia Arnindita Larasati
09 November 2024 17:00

Trump Menang Pilpres Amerika (Bloomberg)
Trump Menang Pilpres Amerika (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Departemen Kehakiman AS pada Jumat (08/11/2024) mendakwa seorang pria Iran terkait dugaan rencana pembunuhan Presiden AS Terpilih Donald Trump yang diperintahkan oleh Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).

Menurut pernyataan departemen itu, seperti dilaporkan Reuters, Farhad Shakeri, warga Iran, memberi tahu aparat hukum bahwa pada 7 Oktober 2024, ia ditugaskan untuk menyusun rencana pembunuhan terhadap Trump. Namun, Shakeri mengaku tidak bermaksud menyusun rencana tersebut sesuai tenggat waktu yang ditetapkan oleh IRGC.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, menyebut tuduhan ini sebagai “plot menjijikkan” yang didalangi Israel dan oposisi Iran di luar negeri untuk “memperkeruh hubungan antara Amerika dan Iran.”

Departemen Kehakiman menggambarkan Shakeri (51) sebagai seorang agen Pengawal Revolusi yang tinggal di Teheran. Dia diketahui pernah tinggal di AS sejak kecil dan dideportasi sekitar tahun 2008 usai dihukum karena kasus perampokan. Saat ini, Shakeri diyakini berada di Iran.

Selain itu, dua warga New York, Carlisle Rivera dan Jonathan Loadholt, yang pernah bertemu Shakeri di penjara, juga didakwa karena diduga membantu Shakeri merencanakan pembunuhan terhadap warga AS keturunan Iran yang merupakan kritikus vokal pemerintah Iran. Sosok yang menjadi target tidak disebutkan namanya, tetapi  deskripsinya sesuai dengan profil Masih Alinejad, seorang jurnalis dan aktivis yang dikenal mengkritik aturan kewajiban berhijab bagi perempuan di Iran.