Selain kerja sama investasi, Prabowo menyampaikan minat Indonesia untuk belajar dari pengalaman China dalam memberantas kemiskinan.
"Kita akan meningkatkan upaya kita untuk memberantas kemiskinan, dan saya kira kita ingin belajar lebih banyak dari pengalaman China juga," ucap Presiden.
Di bidang pendidikan pun, Prabowo menyatakan keinginan Indonesia untuk mengirim lebih banyak pelajar ke institusi pendidikan tinggi di China. Melalui kebijakan tersebut, dia berharap dapat membangun generasi muda yang terdidik dan mampu menghadapi tantangan global.
"Indonesia juga ingin bekerja sama dengan China terkait dengan isu pendidikan," tutur Presiden Prabowo.
Selain bertemu dengan Li, Prabowo hari ini juga menemui Ketua Kongres Rakyat Nasional China Zhao Leji. Malam ini, Kepala Negara juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Lawatan Prabowo ke China dilakukan dalam rangka menyambut perjalanan hubungan diplomatik Indonesia-China, yang akan mencapai usia 75 tahun pada 2025.
Di tengah tantangan global, pertemuan ini diklaim menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus mempererat kerja sama dan membangun masa depan bersama yang lebih sejahtera.
Turut mendampingi Prabowo dalam pertemuan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani; Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono; dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Lalu, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya; Wakil Menteri Pertahanan Doni Hermawan; Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie; Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah; Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun; Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono; serta Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali.
(wdh)