Sejumlah warga Malaysia mendesak pemerintah menarik pasukan mereka dari Lebanon, dengan alasan bahwa PBB tidak mampu mengendalikan agresi Israel di kawasan tersebut.
Dalam pernyataan pada Kamis, UNIFIL mengatakan bahwa semua pihak memiliki "kewajiban untuk menghindari tindakan yang membahayakan penjaga perdamaian atau warga sipil".
"Perbedaan seharusnya diselesaikan di meja perundingan, bukan melalui kekerasan."
Malaysia dikenal sebagai pengkritik vokal terhadap perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 43.000 warga Palestina, terutama perempuan dan anak-anak, serta terhadap serangan terbaru Israel di Lebanon. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang memimpin protes ini, pekan lalu mengatakan bahwa negaranya berencana mengajukan mosi untuk mengusir Israel dari PBB.
(del)