Antisipasi Tarif Trump, China Umumkan Stimulus Terbatas
News
09 November 2024 10:00
Bloomberg News
Bloomberg, China memberikan bantuan dana sebesar 10 triliun yuan (setara Rp21.798 triliun) untuk membantu pemerintah daerah yang terlilit utang. Namun, mereka menghindari kebijakan stimulus besar untuk menjaga ruang bagi potensi respons menghadapi perang dagang jika Donald Trump menjabat tahun depan.
Para pejabat mengungkapkan detail program untuk merestrukturisasi utang daerah "tersembunyi" ke dalam neraca publik dalam jumpa pers di Beijing, Jumat (08/11/2024). Pendanaan untuk program ini, yang diumumkan bulan lalu namun belum memiliki batas waktu atau anggaran jelas, akan berlangsung hingga 2028 setelah disetujui oleh badan legislatif tertinggi negara.
Meskipun pembuat kebijakan tidak mengumumkan langkah-langkah untuk mendorong permintaan domestik, Menteri Keuangan Lan Fo’an menjanjikan kebijakan fiskal yang lebih kuat tahun depan, mengisyaratkan langkah lebih berani yang bisa diambil setelah pelantikan Trump pada Januari. Presiden terpilih AS itu telah mengancam tarif sebesar 60% untuk barang-barang Cina yang berpotensi memukul ekspor Cina, yang tahun ini menjadi titik terang bagi ekonomi negara tersebut.
“Para pembuat kebijakan mungkin tidak melihat perlunya respons besar-besaran terhadap kemenangan Trump sebelum ia menjabat, mengingat respons pasar yang relatif terkendali pasca-pemilu,” ujar Duncan Wrigley, kepala ekonom China di Pantheon Macroeconomics. “Tahun depan adalah cerita yang berbeda, tetapi pejabat akan menghadapinya sesuai situasi yang terjadi."