Sementara itu, pemimpin-pemimpin seperti Narendra Modi dari India dan Mohammed bin Salman dari Arab Saudi akan berusaha mencari kesepakatan tanpa harus menghadapi kecaman, yang mungkin mereka alami di bawah pemerintahan AS sebelumnya.
Iran Janji Balas Israel dengan Serangan 'Kuat dan Kompleks'
Iran berencana melakukan serangan balik terhadap Israel yang melibatkan hulu ledak yang lebih kuat dan senjata lainnya, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, mengutip para pejabat Iran dan Arab yang diberi pengarahan tentang rencana tersebut.
Iran tidak berencana untuk membatasi responsnya pada rudal dan pesawat nirawak, demikian laporan WSJ pada Minggu (3/11/2024), mengutip para pejabat tersebut. Surat kabar tersebut mencatat bahwa masih harus dilihat apakah ancaman tersebut nyata.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan pada Minggu bahwa negara itu "pasti" akan melancarkan serangan baru terhadap Israel, sehari setelah pemimpin tertingginya berjanji akan melakukan pembalasan yang keras.
"Rinciannya belum bisa didiskusikan, tetapi pasti akan dilakukan," kata Ali Fadavi, wakil panglima tertinggi IRGC, sebagaimana dikutip oleh Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA) yang semi-resmi.
Poin-poin Penting dalam Keputusan The Fed Pangkas Suku Bunga
Bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada Kamis (07/11/2024). Berikut poin-poin utama dari keputusan tersebut.
Federal Open Market Committee (FOMC) secara bulat memilih untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps ke kisaran target 4,5%-4,75%.
The Fed mengubah beberapa pernyataan dan mengatakan bahwa “kondisi pasar tenaga kerja umumnya telah melonggar,” dan mengulangi bahwa “tingkat pengangguran telah naik, tetapi tetap rendah.”
Pernyataan tersebut menghapus referensi tentang “kemajuan lebih lanjut” dalam inflasi, dengan mengatakan bahwa inflasi “telah mendekati target 2% yang ditetapkan oleh komite, meski masih agak tinggi.”
Ajudan Netanyahu 'Bocorkan Rahasia' demi Gagalkan Gencatan Gaza
Dua bulan lalu, ketika gencatan senjata antara Israel dan Hamas tampak hampir tercapai, muncul kendala baru: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pasukannya harus menjaga perbatasan Gaza-Mesir untuk mencegah Hamas mempersenjatai diri kembali dan menyelundupkan sandera Israel.
Ketika itu, banyak pejabat keamanan Israel menolak tuntutan tersebut dan menuduh Netanyahu menghindari kesepakatan untuk melanjutkan perang.
Namun, dalam beberapa hari, dua jurnal — Bild dari Jerman dan Jewish Chronicle dari London — menerbitkan artikel berdasarkan dokumen yang mendukung pendapat Netanyahu, dan menyatakan bahwa Hamas menghalangi kesepakatan.
Laporan-laporan tersebut sejak itu mendapat sorotan tajam dan memicu investigasi tingkat tinggi yang jarang terjadi yang menuduh para pejabat, termasuk ajudan Netanyahu, membocorkan dokumen rahasia dan melebih-lebihkan pentingnya dokumen itu. Sudah ada beberapa penangkapan, tapi perintah pengadilan membatasi publikasi rinciannya sejauh ini.
Pertama Kalinya, Ukraina Serang Tentara Korut di Perbatasan Rusia
Ukraina telah menyerang pasukan Korea Utara (Korut) untuk pertama kalinya sejak pasukan tersebut dikerahkan di wilayah perbatasan Rusia, di mana pasukan Kyiv telah menguasai daerah tersebut sejak Agustus. Pernyataan ini disampaikan oleh Andriy Kovalenko, kepala Pusat Penghindaran Disinformasi Ukraina, yang merupakan bagian dari Komite Keamanan dan Pertahanan Nasional negara itu, melalui Telegram pada Senin (04/11/2024).
"Pasukan Korea Utara pertama telah diserang di wilayah Kursk," ungkap Kovalenko tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai serangan tersebut.
Korea Utara mengirimkan sekitar 10.000 tentara, termasuk pasukan khusus elit, ke Rusia. Langkah ini telah disebut oleh Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte sebagai "eskalasi signifikan" dalam konflik yang sedang berlangsung antara Kremlin dan Ukraina.
(del)