Logo Bloomberg Technoz

"Pada waktu itu terjadi penularan, rentan terjadi kuman penyebaran disitu," tambahnya.

Kemudian kata Andi, kondisi lainnya dalam penularan kasus TBC ialah geografi Indonesia yang luas. Terdapat daerah seperti kampung atau suatu dusun, di pegunungan, perbatasan, yang tak memiliki akses mulus untuk pergi ke rumah sakit maupun faskes. Tenaga kesehatan juga dikatakan masih begitu minim.

"Harus 4-6 jam pergi ke faskes, sudah capek di jalan, kadang-kadang tenaga medis juga nggak ada, dan pasien kadang minim literatur soal kesehatannya," ujarnya.

Faktor-faktor risiko seseorang terkena TBC ialah paling besar riwayat kontak dengan pasien lain yang telah memiliki gejala batuk lama dalam kurun waktu dua minggu lebih, keringat malam hari, penurunan berat badan, batuk-batuk darah.

Kasus tuberkulosis (TBC) memang masih masih menjadi perhatian Pemerintah. Pada wilayah DKI Jakarta pada kuartal pertama dari bulan Januari hingga Juni 2024 telah mencapai lebih dari 30 ribu kasus.

"Sampai dengan Juni (Semester 1), capaian penemuan kasus TBC di DKI Jakarta Semester 1 Tahun 2024 mencapai 30.270 kasus (43%)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Maryati Kasiman, M K K K, kepada Bloomberg Technoz, beberapa waktu lalu.

Sekadar catatan, Indonesia–yang menempati posisi kedua kasus tertinggi TB di dunia setelah India–memiliki 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya, atau setara dengan 15 kematian akibat TB setiap jam.

"Itu sebabnya kenapa pemerintah sekarang, sejak pandemi COVID-19, TBC ditangani secara agresif melakukan program surveilans untuk menemukan di mana saja," ucap Menkes Budi beberapa lalu.

Tim surveilans berhasil melakukan penemuan 500 ribuan kasus pada 2021, meningkat menjadi 700 ribuan kasus pada 2022, dan kembali meningkat menjadi 800 ribuan pada 2023.

"Diharapkan tahun ini 900 ribu kasus TBC ditemukan, karena kalau kasus TBC ditemukan, bisa langsung diobati, cukup empat sampai enam bulan bisa sembuh. Pasien TBC tidak akan menularkan kalau sudah dikasih obat, sehingga diharapkan makin lama makin sedikit kasus TBC," tutur Budi.

(dec/spt)

No more pages