Logo Bloomberg Technoz

Meneropong Arah BI Rate Pasca The Fed Jitu Padamkan 'Trump Trade'

Ruisa Khoiriyah
08 November 2024 14:10

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Dok: Bloomberg)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan pasar mulai mereda menyusul hasil FOMC Federal Reserve yang sesuai ekspektasi pasar ditambah penegasan komitmen Gubernur The Fed Jerome Powell memastikan independensi bank sentral di hadapan rezim baru di Amerika Serikat (AS). 

Arus jual yang marak melanda emerging market terpicu oleh ‘Trump Trade’ makin berkurang dan investor mulai kembali berbelanja aset-aset yang sudah jatuh harganya cukup dalam. Untuk sementara, pelaku pasar bisa bernafas lega setidaknya sampai akhir tahun nanti bila itu menyoal prospek kebijakan bunga acuan The Fed.

Pernyataan Powell dalam taklimat media usai mengumumkan keputusan FOMC memberi penegasan bahwa keterpilihan Donald Trump sebagai Presiden AS hasil Pilpres 5 November lalu, dengan sejumlah rencana kebijakan yang potensial mengerek lagi inflasi, belum akan berdampak dalam waktu dekat. “Dalam waktu dekat, pemilihan umum tidak akan berdampak pada keputusan kami,” kata Powell. 

Pernyataan itu diterjemahkan pasar sebagai penegasan bahwa kebijakan selanjutnya perihal arah Fed fund rate, yakni yang terdekat pada FOMC Desember nanti, akan bergantung pada data inflasi dan ketenagakerjaan termutakhir.

Sebuah stasiun televisi menyiarkan pidato Jerome Powell di lantai Bursa Efek New York di New York pada tanggal 18 September./Bloomberg-Michael Nagl

Selanjutnya, untuk kebijakan tahun depan, The Fed kemungkinan akan lebih berhati-hati mengingat Trump akan resmi dilantik pada Januari nanti. Dampak kebijakan Trump kemungkinan akan diantisipasi dalam dot plot terbaru The Fed yang akan dirilis dalam pertemuan bulan depan. Sementara dot plot saat ini tidak diungkap oleh Powell.