Dalam laporan tahunan 2018, yang dirilis pada bulan Maret tahun berikutnya, Adidas mengabaikan risiko kerja sama dengan Ye, yang dapat berimbas kepada investor. Perusahaan lima tahun lalu telah mempertimbangkan hal ini, disampaikan dalam laporan aduan investor ke pengadilan.
Pada laporan tahun berikutnya tidak ada catatan pernyataan anti-semit Ye kepada karyawan Adidas. Bahkan ada peluang Ye akan merilis album baru dengan nama Adolf Hitler, masih berdasarkan pengaduan tersebut.
Saat Ye dan Adidas semakin tidak akur dan berakhir dengan berakhirnya kolaborasi kedua lewat payung Yezzy, harga saham perusahaan pun lantas terjun bebas.
Manajemen Adidas tidak memberi tanggapan atas pengajuan gugatan oleh investor ini, seperti dilaporkan Bloomberg News.
Dalam perhitungan lain cerainya Ye dan Adidas berdampak pada kerugian bagi perusahaan setara 217 juta poundsterling sepanjang tahun lalu.Padahal Yezzy dianggap hasil kerja sama paling menguntungkan yang pernah terjadi sepanjang sejarah industri olahraga.
Pasca putus kerja sama, Adidas tetap menerima pengiriman perlengkapan seri Yeezy dari supplier yang masih sisa kuota produksi. Adidas sedang menimbang untuk menjual produk Yeezy dan menyumbangkan keuntungannya untuk amal.
Perusahaan sedang menghitung seberapa dampak finansial yang terjadi akibat “matinya” brand Yezzy. Nilai seluruh produk kolaborasi yang baru datang di gudang Adidas ditaksir bernilai €1,2 miliar atau setara US$1,3 miliar.
(bbn)