Pidato tersebut juga memberi kesempatan bagi Biden untuk mempertahankan rekam jejak dan warisannya, di tengah pemilu yang mencerminkan pemilih yang terpecah belah, dengan isu utama seperti ekonomi, imigrasi, hak LGBTQ, dan aborsi. Trump berhasil menang telak atas Harris, meningkatkan dukungan di berbagai blok pemilih dan wilayah, termasuk di basis Partai Demokrat.
“Pemilu adalah pertarungan visi yang bersaing. Negara memilih salah satu di antaranya. Kami menerima pilihan yang telah dibuat rakyat,” kata Biden. “Saya sudah sering mengatakan, Anda tidak bisa mencintai negara Anda hanya saat Anda menang. Anda juga tidak bisa mencintai tetangga Anda hanya saat Anda sepakat.”
Tim kampanye Harris tidak berhasil mengatasi ketidakpuasan kuat para pemilih terhadap cara Biden menangani inflasi tinggi yang membebani anggaran rumah tangga dan lonjakan migran di perbatasan AS-Meksiko.
Sepanjang kampanyenya, Harris berusaha menjaga jarak dari Biden dan melawan kecenderungan anti-petahana pasca-pandemi yang merebak secara global. Tim kampanyenya memilih tidak terlalu dekat dengan Biden, yang sebagian besar berkampanye secara terpisah.
Biden memuji Harris, yang tidak hadir, dengan mengatakan bahwa ia menunjukkan “karakter yang luar biasa.”
“Dia memberikan seluruh hati dan upayanya, dan dia serta timnya patut bangga dengan kampanye yang mereka jalankan,” kata Biden.
Harris baru masuk dalam kontestasi setelah Biden mengundurkan diri pada akhir Juli, menjadikannya presiden pertama dalam lebih dari setengah abad yang tidak mencalonkan diri kembali. Biden mengalah pada tekanan dari sesama anggota Partai Demokrat yang percaya partai akan kehilangan Gedung Putih dan kedua kamar Kongres jika dipimpin oleh presiden tertua dalam sejarah AS, yang berusia 81 tahun, setelah penampilan debatnya yang dinilai buruk.
Namun, Partai Republik berhasil merebut kembali Gedung Putih dan Senat, sementara harapan Partai Demokrat untuk menguasai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS semakin tipis. Kekalahan Harris dan para anggota Partai Demokrat di Kongres mengancam warisan satu periode Biden, dengan Partai Republik berjanji untuk membatalkan banyak inisiatif utama Biden, seperti bagian dari mandat kendaraan listrik, dan menyuarakan skeptisisme terhadap aliansi internasional yang dibangun oleh presiden dari Partai Demokrat tersebut.
Biden menegaskan dukungannya untuk Ukraina dalam perjuangan melawan invasi Rusia, meski menghadapi kritik dari Partai Republik. Trump berjanji akan menjadi mediator untuk mencapai kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia guna mengakhiri perang.
Di dalam negeri, Partai Demokrat menghadapi periode penuh kritik dan pergolakan internal sebagai dampak dari kekalahan di Gedung Putih. Biden kembali mendapat kritik dari beberapa pihak di kalangan progresif yang menyatakan bahwa ia seharusnya lebih awal memutuskan tidak mencalonkan diri, sehingga memberi waktu lebih banyak bagi Partai Demokrat untuk menyiapkan calon utama yang lebih kompetitif.
Biden langsung mendukung Harris pada hari yang sama ketika ia mengumumkan pengunduran diri dari pemilihan.
Biden berada dalam posisi yang tidak biasa saat menyampaikan ucapan selamat kepada Trump, yang merupakan pendahulu sekaligus penerusnya. Trump akan menjadi presiden kedua AS yang menjabat dua periode non-berturut-turut, setelah Grover Cleveland pada akhir abad ke-19.
Harris, dalam pidato konsesi pada Rabu (06/11/2024), mengajak para pendukungnya menerima hasil pemilu tetapi tetap berjuang untuk nilai-nilai yang diperjuangkan dalam kampanyenya.
“Meskipun saya mengakui kekalahan dalam pemilu ini, saya tidak mengakui kekalahan dalam perjuangan yang mendasari kampanye ini,” kata Harris.
(bbn)