“Powell dan timya mengingatkan investor bahwa ekonomi AS masih berdiri di atas fondasi yang kuat,” ujar Bret Kenwell dari eToro. “Powell tidak mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember, yang seharusnya tidak mengejutkan investor. Namun, tampaknya The Fed lebih nyaman dengan kondisi pasar tenaga kerja dan ekonomi AS saat ini dibanding beberapa bulan lalu.”
Indeks kekuatan dolar mengalami penurunan terburuk sejak Agustus seiring melemahnya dolar terhadap mata uang utama. Yen stabil setelah sempat menguat 1,1% pada Kamis (08/11/2024), menghapus sebagian besar penurunannya terhadap dolar selama pekan ini.
Fokus investor kini tertuju pada China, di mana pertemuan legislatif akan berakhir dengan kemungkinan pengumuman langkah stimulus baru. Meskipun kemenangan Trump memunculkan ancaman tarif bagi China dan negara-negara berkembang lainnya, ada harapan tinggi bahwa China akan mengumumkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak dari potensi tarif AS.
Di tempat lain, produsen mobil Jepang Nissan Motor Co akan melakukan PHK terhadap 9.000 pekerja dan mengurangi kapasitas produksinya sebesar seperlima setelah laba bersihnya anjlok 94% pada paruh pertama tahun ini.
Pejabat The Fed sepakat untuk menurunkan suku bunga federal dan mengubah pernyataan untuk menyebutkan bahwa “kondisi pasar tenaga kerja umumnya telah mereda,” dan mengulang pernyataan bahwa “tingkat pengangguran telah meningkat tetapi tetap rendah.” Pernyataan tersebut juga menghapus referensi mengenai kemajuan inflasi lebih lanjut, dengan menyatakan bahwa inflasi “telah mengalami kemajuan menuju target komite sebesar 2% namun tetap agak tinggi.”
“Powell tampaknya enggan untuk memprediksi arah suku bunga lebih jauh ke depan, atau memberikan perkiraan dampak kebijakan fiskal terhadap ekonomi,” kata Sonu Varghese dari Carson Group.
Indeks Bloomberg untuk “Magnificent Seven” bertambah 2,3%. Saham Lyft Inc melonjak 23% setelah perusahaan transportasi daring tersebut memberikan prospek yang optimistis. Indeks sektor perbankan yang diawasi ketat turun 2,7% setelah naik lebih dari 10% pada sesi sebelumnya. Saham JPMorgan Chase & Co merosot 4,3% setelah mendapat penurunan peringkat dari seorang analis.
(bbn)