Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Menguat usai The Fed Pangkas Suku Bunga

News
08 November 2024 07:10

Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan menguat pada Jumat (08/11/2024) setelah reli lintas aset di AS yang mendorong kenaikan saham, obligasi, dan komoditas menyusul keputusan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga.

Saham Australia dan kontrak berjangka saham untuk Jepang dan Hong Kong menguat, sementara indeks Golden Dragon yang mencakup perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di AS melonjak 3,5%. Indeks S&P 500 naik 0,7% dan Nasdaq 100 menguat 1,5%, keduanya mencetak rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut. Indeks saham global juga mencapai rekor baru.

Obligasi pemerintah AS mengalami lonjakan tajam pada Kamis (07/11/2024), mengurangi penurunan dari hari sebelumnya setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), seperti yang diperkirakan. Imbal hasil Treasury 10-tahun turun 11 bps, menandakan investor mungkin sedang menyesuaikan kekhawatiran awal mereka terhadap inflasi di bawah pemerintahan Donald Trump. Imbal hasil obligasi Australia dan Selandia Baru juga turun, mengikuti tren Treasury.

Kenaikan di berbagai kelas aset ini turut didorong oleh pernyataan Jerome Powell yang menyoroti kekuatan ekonomi AS serta menyatakan bahwa dirinya tidak menutup kemungkinan untuk pemangkasan suku bunga pada Desember. Powell juga menegaskan bahwa pemilu AS tidak akan berdampak langsung pada kebijakan dalam waktu dekat dan menolak mundur meskipun diminta oleh Trump.