Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa Kemenko Pemberdayaan Masyarakat memiliki tugas untuk mengurangi kemiskinan ekstrim hingga 0% dan kemiskinan menjadi 5% di 2029.
Terkait itu, Imin mengklaim bahwa pemberian bantuan langsung ke masyarakat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 6% - 8%. Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih rinci rencana penyaluran bantuan tersebut.
“Kami inginkan juga dengan memberi bantuan langsung ke masyarakat akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita 6-8%, kami ingin mengurangi jumlah pengangguran kami, terutama pengangguran terbuka,” ujar dia.
Imin menyebut, masyarakat miskin ekstrim, miskin, dan rentan miskin merupakan “ladang kegiatan bantuan sosial kami,” kata Cak Imin.
Ke depan, Cak Imin juga menargetkan dapat mendorong masyarakat menjadi berdaya hingga 137,5 juta jiwa atau sekitar 49,22% dari total penduduk, serta masyarakat mandiri sebesar 48,92 juta.
“Jadi tugas Pak Airlangga sebagai Menko Ekonomi mencari uang, tugas saya menghabiskan uang,” kelakar Cak Imin.
Sebagai informasi, besaran anggaran Perlindungan Sosial (Perlinsos) atau bansos pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 tercatat sebesar Rp496,8 triliun. Angka ini tercatat naik 13,1% jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara dalam RAPBN 2025 pemerintah menargetkan anggaran perlinsos sebesar Rp504,7 triliun.
(azr/lav)