Logo Bloomberg Technoz

Cadangan Devisa, Amunisi RI Hadapi 'Trump Trade'

Ruisa Khoiriyah
07 November 2024 16:05

Ilustrasi dolar Amerika Serikat. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi dolar Amerika Serikat. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah mencetak rebound mengesankan di tengah tekanan yang masih dirasakan oleh pasar saham domestik terseret efek 'Trump Trade'.

Kebangkitan rupiah ketika para pelaku pasar juga tengah menanti keputusan Federal Open Meeting Committee (FOMC) The Fed, kemungkinan karena sentimen data cadangan devisa Oktober yang mencetak rekor baru di level tertinggi sepanjang masa. Selain itu, ada indikasi investor mulai masuk lagi ke pasar surat utang memburu yield yang sudah tinggi.

Rupiah sepertinya 'tertolong' sentimen cadangan devisa yang di luar dugaan memecahkan rekor tertinggi baru bulan lalu. Padahal pada Oktober lalu, rupiah mengalami bulan terburuk sejak pandemi dengan penurunan mencapai 3,7% point-to-point.

Penambahan cadangan devisa sebesar US$ 1,31 miliar pada bulan lalu, menurut penjelasan Bank Indonesia, adalah bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Mengacu data Kementerian Keuangan, posisi outstanding SBN di pasar sekunder per akhir Oktober mencapai Rp5.948,72 triliun, bertambah sekitar Rp26,51 triliun.