Adapun di pasar obligasi, posisi terakhir kepemilikan asing di SBN pada 26 April mencapai Rp823 triliun, menurun tipis 0,08% dibanding posisi sebelum libur Lebaran 18 April. Namun, posisi itu masih di atas rata-rata kepemilikan asing sepanjang 2023 yang berkisar Rp771,64 triliun.
Persepsi risiko investasi membaik
Bank Indonesia juga mencatat, premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun per 27 April juga menurun ke 93,67 bps dari posisi 94,53 bps per 21 April. Penurunan premi CDS mengindikasikan persepsi risiko investasi di Indonesia semakin membaik.
Dengan inflasi yang semakin melandai dan sejauh ini jinak lebih cepat daripada perkiraan bank sentral, Indonesia dinilai cukup stabil dengan puncak bunga BI7DRR sudah tercapai.
Penguatan nilai tukar rupiah juga masih konsisten dengan posisi terakhir ditutup di Rp14.670/US$, level terkuat sejak Agustus 2022.
BI dinilai memiliki ruang untuk pengguntingan bunga acuan, mengakhiri siklus pengetatan moneter yang telah dimulai sejak Agustus 2022 hingga Januari lalu.
Bank sentral sudah menahan bunga acuan di posisi 5,75% sejak Januari dan kini pasar menanti apakah otoritas moneter itu bakal berbalik arah memangkas bunga acuan, terutama untuk mencegah perlambatan penyaluran kredit perbankan menggagalkan target pertumbuhan tahun ini.
(rui/wep)