Logo Bloomberg Technoz

Hougan menambahkan bahwa para pelaku di industri kripto bakal memposisikan diri untuk beberapa tahun ke depan dalam kripto. Perkiraan ini tidak lepas dari keyakinan peraturan kripto AS yang lebih ramah menyebabkan keuntungan di seluruh pasar aset digital. 

Buktinya tidak hanya tampak dari Bitcoin. Aset lain seperti Ether sempat mengalami lonjakan 12% meski kini sedikit berubah harga ke US$2.842,6 namun tetap +10,8% dibandingkan posisi Rabu.

Altcoin Dogecoin bahkan melesat 31%, sebuah meme coin yang dinilai terbaik, meski posisi kini surut dengan kenaikan 13,2% dalam sepekan. Dogecoin identik dengan Elon Musk, pengusaha pendukung loyal Trump selama kampanye.

Sumpah Trump Jadikan AS Pusat Kripto Dunia

Bitcoin mengalami lonjakan seiring dengan gelombang perdagangan di seluruh pasar global sebagai tanggapan atas kemenangan Trump atas saingannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris. 

Trump yang pro-kripto terbukti digemari para pelaku perdagangan aset digital, hingga menjadi momentum kenaikan baru usai mencapai puncak terakhir pada Maret lewat dorongan arus masuk ke reksa  dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin AS (ETF Spot Bitcoin).

Trump pula yang selalu menggelorakan ‘Make America Great Again’ selama periode kampanye hingga janji  menjadikan AS pusat (ibu kota) kripto dunia dengan menciptakan tempat penyimpanan Bitcoin yang strategis, dan menunjuk regulator yang ramah aset digital. 

Gary Gensler, ketua Komisi Sekuritas dan Bursa atau SEC AS. (Dok: Bloomberg)

Selam ini Presiden Joe Biden gagal menciptakan kerangka hukum baru yang jelas untuk pasar kripto. Bahkan Ketua SEC Gary Gensler mengatakan berulang kali mencap sektor ini penuh dengan penipuan dan pelanggaran.

Kini Gensler mendapat tekanan untuk mundur atau dipecat pada era pemerintahan baru. “Ujian pertama dari kredibilitasnya yang harus diperhatikan adalah apakah dia akan memenuhi janjinya untuk memecat Gensler di hari pertamanya menjabat,” kata Le Shi, direktur pelaksana Hong Kong di perusahaan pembuat pasar Auros, dilansir dari Bloomberg News.

(fik/wep)

No more pages