Sehingga, Danantara akan memiliki AUM hingga US$600 miliar atau setara sekitar Rp9.480 triliun di permulaan kemunculannya.
Itu masih tahap awal. Pasalnya, Danantara akan terus mengkonsolidasikan BUMN ke depan.
Jika semua BUMN telah menjadi bagian konsolidasi Danantara, maka lembaga ini akan memiliki AUM mencapai US$982 miliar. Angka ini menempatkan INA sebagai SWF nomor keempat dunia.
Danantara Batal Diluncurkan Hari Ini
Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Muliaman Darmansyah Hadad mengungkapkan, peluncuran Danantara bakal diundur hingga Presiden Prabowo Subianto kembali dari lawatan luar negeri.
Kepala Negara bakal berkunjung ke sejumlah negara selama 16 hari sepanjang November 2024. Dengan demikian, peresmiannya batal dilakukan pada hari ini, Kamis (7/11/2024).
"Belum jadi [diresmikan]. Iya, tunggu Presiden kembali, ya," kata Muliaman Hadad kepada wartawan di Istana Kepresidenan.
Di sisi lain, pihaknya masih melakukan persiapan sebaik mungkin sebelum peluncuran badan tersebut dilakukan. Peluncuran Danantara pun ditunda karena menunggu revisi peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden (perpres) selesai terlebih dahulu.
"Iya, persiapannya diusahakan sebaik mungkin. Sementara perubahan PP. Ada dua PP nanti saya cek ya, pada intinya ada perubahan PP dan perpres," tutur Muliaman.
Persiapan itu juga menjadi arahan Presiden Prabowo yang meminta Danantara untuk menyiapkan secara rapi sebelum diluncurkan. "Disiapkan agar semua rapi baru kemudian beliau launching," imbuhnya.
(ibn/dhf)