Rupiah Mampu Menguat Kala IHSG & SBN Ambles, Ini Penjelasan BI
Redaksi
07 November 2024 10:17
Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah berhasil membalik cerita dengan penguatan meyakinkan di pasar spot pada Kamis pagi, terbantu indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang sedikit turun setelah naik 1,6% tadi malam.
Penguatan rupiah juga didukung oleh sentimen positif dari data cadangan devisa RI yang mencetak rekor baru pada Oktober di level US$ 151,2 miliar. Nilai cadev yang masih kuat ketika rupiah terbenam pelemahan hingga 3,7% bulan lalu, memberikan optimisme pada pasar.
Bank Indonesia menyatakan masih berjaga dan memonitor pergerakan pasar sejauh ini.
"Kami masih memonitor perkembangan pasar pasca pemilu AS, yang setidaknya sudah memberi kejelasan hasil baik di Pilpres maupun di Kongres. Sebagian mata uang dunia termasuk Asia juga mengalami koreksi penguatan pasca pelemahan kemarin," kata Direktur Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Fitra Jusdiman kepada Bloomberg Technoz, Kamis pagi.
BI menilai, ada potensi penurunan tekanan begitu ada sudah ada kejelasan hasil Pemilu AS. "Ke depan, kami juga masih mencermati keputusan FOMC The Fed nanti malam serta potensi dampaknya pada pasar," jelas Fitra.