Logo Bloomberg Technoz

Tertekan Beban & Segmen Farmasi, Kenaikan Laba SIDO Tak Sampai 2%

Yunia Rusmalina
28 April 2023 19:00

Pekerja mengemas Tolak Angin sachet di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Pekerja mengemas Tolak Angin sachet di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada kuartal I-2023 mencatatkan penjualan sebesar Rp907,30 miliar, angka ini meningkat 3,04% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp880,49 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, Jumat (28/4/2023), penjualan SIDO pada kuartal I-2023, didominasi oleh segmen bisnis jamu herbal dan suplemen sebesar Rp553,26 miliar yang meningkat 4,58% secara tahunan.

Kontributor terbesar kedua disumbang oleh segmen penjualan makanan dan minuman sebesar Rp330,75 miliar, naik 7,13% secara tahunan dan farmasi sebesar Rp23,29 miliar, yang justru turun 45,53% secara tahunan. 

Beban pokok penjualan SIDO mengalami peningkatan 7,07% secara secara tahunan menjadi Rp424,11 miliar pada kuartal I-2023, dibandingkan beban pokok penjualan perusahaan pada kuartal I-2022 sebesar Rp396,11 miliar, yang menyebabkan laba kotor mengalami penurunan dari sebelumnya Rp484,38 miliar menjadi Rp483,19 miliar. 

Meski begitu, kenaikan pada beban pokok masih bisa dikompensasi oleh beban penjualan dan pemasaran SIDO yang turun 10,07% menjadi Rp76,60 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp85,18 miliar. Imbasnya, laba usaha naik tipis menjadi Rp369,54 miliar dari sebelumnya Rp367,11 miliar.