Industri Tekstil RI Bersiap Makin Tergencet Kebijakan Tarif Trump
Pramesti Regita Cindy
07 November 2024 09:20
Bloomberg Technoz, Jakarta – Arah kebijakan perdagangan proteksionis Amerika Serikat (AS) di bawah presiden terpilih Donald Trump dinilai akan makin menekan sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia, yang saat ini saja sudah terpuruk.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (Apsyfi) Redma Gita Wiraswasta mengatakan kebijakan proteksi untuk menyehatkan pasar domestik yang digaungkan Trump telak bakal kian berdampak pada ekspor produk TPT nasional.
Permasalahannya, tekstil dan barang dari tekstil secara historis adalah komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam.
Ambil contoh, menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal I-2023, dari lima besar komoditas RI yang paling banyak diekspor ke AS; sebanyak tiga di antaranya berasal dari sektor industri TPT.
Ekspor mesin mesin dan perlengkapan listrik (HS 85) menempati posisi pertama dengan US$1.002,8 juta (share 17,21%), disusul pakaian bukan rajutan (HS 62) US$552,5 juta (9,48%), pakaian rajutan (HS 61) US$519,0 juta (8,91%), alas kaki (HS 64) US$466,5 juta (8,01%), lalu minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya (HS 15) US$455,2 juta (7,81%).