Di pasar global, harga emas dunia bergerak turun. Pada pukul 08:01 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 2.661,46/troy ons. Terpangkas 0,1% dibandingkan hari sebelumnya.
Kemarin, harga emas dunia jatuh lebih dari 3%.
Rhona O’Connell, Analis StoneX, menyebut ada 2 hal yang berkombinasi dan menyebabkan koreksi harga emas dunia. Pertama adalah unsur ambil untung (profit taking) seiring ketidakpastian terkait politik Amerika Serikat (AS) sudah mereda.
Donald Trump keluar sebagai pemenang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) di Negeri Adikuasa. Kamala Harris, sang pesaing, pun sudah menerima kekalahannya dan siap untuk menuju transisi pemerintahan yang damai.
Saat ketidakpastian politik di AS pudar, maka investor memilih untuk mencairkan keuntungan. Maklum, harga emas sudah naik sekitar 30% tahun ini.
Kedua adalah penguatan nilai tukar mata uang dolar AS. Trump memang menjanjikan dolar AS akan lebih kuat selama masa pemerintahannya.
Pada pukul 08:07 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang dunia) menguat 0,02% ke 105,139. Sepanjang sepekan terakhir, indeks ini naik 1,22%.
Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika mata uang Negeri Paman Sam terapresiasi, maka emas akan jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Akibatnya, permintaan akan turun dan harga mengikuti.
“Kejelasan seputar siapa yang menang dalam Pilpres AS menghilangkan elemen risiko. Trump juga berkali-kali menjanjikan penguatan dolar AS. Kombinasi ini yang membuat harga emas turun,” kata O’Connell, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
(aji)