Logo Bloomberg Technoz

Menebak Nasib Batu Bara Usai Trump Terpilih Jadi Presiden AS

Hidayat Setiaji
07 November 2024 08:00

Batu bara di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara./Bloomberg-Dimas Ardian
Batu bara di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara jatuh pada perdagangan kemarin. Si batu hitam belum bisa lepas dari tren negatif.

Pada Rabu (6/11/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini dihargai US$ 141,1/ton. Anjlok 1,26% dibandingkan hari sebelumnya.

Harga batu bara masih terjebak di zona kontraksi. Dalam sepekan terakhir, harga komoditas ini terpangkas nyaris 3%. Selama sebulan ke belakang, harga berkurang hampir 8%.

Mengutip Bloomberg News, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) periode 2024-2028 memberi dampak kepada banyak hal. Salah satunya batu bara.

Dalam kampanye, sang presiden terpilih berulang kali menegaskan akan menghapus beberapa aturan dari Environmental Protection Agency (EPA) yang menghambat pengembangan bahkan penutupan beberapa pembangkit listrik bertenaga batu bara. Trump ingin mendongkrak kinerja industri AS, sehingga membutuhkan lebih banyak pembangkit listrik, termasuk yang bertenaga batu bara.