Logo Bloomberg Technoz

Trump lahir di Queens, New York pada 14 Juni 1946. Ia merupakan putra dari salah satu pengusaha real estate paling sukses di AS, Fred Trump.

Menurut laman resmi Pemerintah AS, Trump pernah mengenyam pendidikan di Akademi Militer New York. Selain itu, ia juga merupakan lulusan Universitas Pennsylvania dengan gelar sarjana ekonomi.

Setelah menyelesaikan studinya pada tahun 1971, Trump mengambil alih perusahaan real estat milik ayahnya. Ia lantas menamakan perusahaan tersebut menggunakan namanya, Trump Organization.

Di tangan Trump, perusahaan real estate warisan dari ayahnya ini terbilang berkembang pesat. Trump Organization dilaporkan sering terlibat dalam proyek-proyek besar di AS, seperti proyek pembangunan hotel, lapangan golf, perumahan, resor hingga kasino.

Mayoritas kasino yang ada di AS, khususnya di Las Vegas, dibangun oleh perusahaan milik Trump.

Pada 2005, Trump menikah dengan Melania Knauss. Melania sendiri merupakan istri kedua dari Trump.

Dari pernikahan ini, keduanya dikaruniai seorang putra bernama Barron Trump. Sementara dengan istri pertamanya, Trump mempunyai empat anak, yakni Donald Jr Trump, Ivanka Trump, Eric Trump, dan Tiffany Trump.

Terjun ke Politik

Pada tahun 2010, Trump pernah menyampaikan minatnya menjadi calon Presiden AS pada Pemilu 2012. Meski pada Mei 2011, dia mengumumkan batal menjadi kandidat, namun beberapa minggu kemudian ia menyatakan tidak sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan menjadi capres. Lalu pada Desember 2011, Trump disarankan ikut sebagai kandidat Wakil Presiden oleh Michele Bachmann.

Selang lima tahun kemudian, tepatnya tahun 2016, Trump benar-benar berkecimpung di dunia politik. Saat itu, dia mengikuti pemilihan presiden AS sebagai kandidat presiden dari Partai Republik.

Dalam Pilpres tersebut, Trump bersaing dengan mantan Menteri Luar Negeri AS periode 2009-2013, Hillary Clinton.

Pada Pilpres saat itu, Trump mengampanyekan "Make America Great Again". Memanfaatkan media sosial Twitter (sekarang X), Trump bersama tim kampanyenya mempropagandakan slogan tersebut untuk meraih suara warga AS.

Trump sebenarnya kalah dari Hillary pada tahap general vote pada Pilpres AS 2016. Namun, dia mampu mengungguli Hillary pada tahap Electoral College.

Atas kemenangan tersebut, Trump dinyatakan menang dan menjadi Presiden AS periode 2016-2020 menggantikan Barack Obama.

Selanjutnya, sang petahana kembali ikut serta dalam Pilpres AS 2020. Sayangnya, saat itu, Trump kalah dari mantan wakil presiden AS era Barrack Obama, Joe Biden.

Bukannya menerima kekalahan, Trump malah menuduh Biden telah melakukan kecurangan dalam Pilpres AS 2020.

Meski begitu, tuduhan tersebut berakhir sia-sia. Sebab, Biden tetap dinyatakan sebagai pemenang Pilpres AS 2020 dan dilantik menjadi Presiden AS menggantikan dirinya.

Trump saat itu dilaporkan tak hadir dalam pelantikan Biden. Pasalnya ia bersikeras Biden telah melakukan kecurangan, sehingga tidak layak memenangkan Pilpres AS 2020.

Pemakzulan

Trump diketahui telah dua kali dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, termasuk karena perannya dalam menghasut pemberontakan pada 6 Januari 2021 di Gedung Kongres AS setelah kalah dari Biden.

Pria berusia 78 tahun itu dinyatakan bersalah atas semua dakwaan dalam persidangan pidana uang tutup mulut di New York pada Mei 2024 lalu.

Trump juga menghadapi dakwaan atas tiga kasus lain, termasuk upayanya untuk membatalkan hasil Pemilu 2020 dan dugaan penyalahgunaan dokumen rahasia setelah meninggalkan jabatannya sebagai Presiden AS.

(ros/del)

No more pages