Sedangkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) masih berada pada level 26,69%
“Jadi secara keseluruhan di tengah gejolak global Indonesia kita patut bersyukur berkinerja lebih baik, meski berbagai upaya perlu kita lakukan untuk bisa lebih baik lagi, lebih stabil lagi, termasuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan konsumsi menengah ke bawah,” ucap Perry.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode Kuartal III-2024. Hasilnya hanya tumbuh 4,95% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pencapaian ini melambat dibandingkan Kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,05%.Secara Kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Indonesia tumbuh 1,5% qtq.
Sementara dibandingkan Kuartal yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini ‘Sedikit’ lebih tinggi jika dibandingkan Kuartal III-2023 tahun lalu yang tumbuh 4,94%
Mencermati sebabnya, laju pertumbuhan ekonomi yang melambat pada Kuartal lalu terutama karena kinerja konsumsi rumah tangga yang ambles ke zona kontraksi.
BPS juga memaparkan, pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada Kuartal III-2024 yang menjadi motor utama pendorong ekonomi, terkontraksi dengan pertumbuhan -0,48% quarter-to-quarter.
Angka itu tergerus dibandingkan Kuartal II-2024 yang masih tumbuh 3,12% qtq. Dalam tren tahunan, kinerja konsumsi rumah tangga pada Kuartal III-2024 melambat menjadi hanya tumbuh 4,91% year-on-year, dibandingkan dengan pencapaian 4,93% pada Kuartal sebelumnya.
(ain)